Situs Pemandian Air Panas Zaman Kerajaan Kuno Ditemukan di Kompleks Bandara Kediri

Situs Pemandian Air Panas Zaman Kerajaan Kuno Ditemukan di Kompleks Bandara Kediri
Sumber air panas kuno ditemukan di Bandara Dhoho, Kediri. (Sumber : Dok. BPK wilayah XI Jawa Timur)
0 Komentar

SEBUAH situs pemandian air panas (petirtaan) yang diperkirakan berasal dari Kediri atau zaman kerajaan Majapahit ditemukan di kompleks Bandara Dhoho Kediri.

Penemuan situs tersebut dilakukan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur usai melaksanakan penggalian situs di kawasan Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kediri hingga Selasa (24/10), Sabtu (28 /10).

Ketua Tim Penggalian BPK Wilayah XI Jawa Timur Muhammad Ikhwan mengatakan, petugas penggalian yang melakukan penyelamatan di lokasi menemukan struktur bata horizontal memanjang ke arah utara.

Baca Juga:Peringati Sumpah Pemuda, Forum Pemuda Kota Cirebon Lanjutkan Arahan Sesepuh13 Orang Meninggal dan 82 Orang Dievakuasi Usai Serangan KKB di Yahukimo

Ia mengatakan, penggalian sudah berlangsung sejak Kamis (19/10) sesuai jadwal dan sebenarnya berakhir pada hari ini. Namun kemarin strukturnya ditemukan.

*Dari hasil penggalian tersebut kami menemukan adanya bangunan petirtaan yang mengarah ke utara dari bangunan denah ini berbentuk seperti huruf U. Mengarah ke utara berdinding, kemudian di bagian dalamnya terdapat ruang saluran air di sebelah utara,” kata Ikhwan.

Area lokasi berukuran 12×12 meter ini terletak tepat di sebelah barat kawasan bandara.

Situs ini terkubur dalam tanah sedalam sekitar 2 meter.

Namun Ikhwan mengaku belum bisa memastikan berapa umurnya karena belum ada penemuan lain yang menunjukkan keberadaan situs tersebut pada tahap penggalian tersebut.

Namun jika melihat temuan ukuran batu bata pada bangunan yang diduga tempat ibadah tersebut, ia menduga berasal dari zaman Kerajaan Kediri-Majapahit.

“Bata tersebut berukuran panjang sekitar 22 cm dan lebar 7 cm, hal ini biasa terjadi pada masa Kediri-Majapahit. Tapi kami belum yakin. Selanjutnya mereka akan merekomendasikan hasilnya kepada pemerintah daerah,” tambah Ikhwan. (“)

0 Komentar