Siswa SD Ini Depresi Berat Lantaran Ekonomi Ponsel Dijual Ibunya, Begini Tanggapan Disdik Kota Cirebon

Siswa Sekolah Dasar (SD) yang tinggal di Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi Ko
Siswa Sekolah Dasar (SD) yang tinggal di Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi Kota Cirebon mengalami depresi berat. Kondisi tersebut dialami AP (12 tahun) sejak ibunya menjual ponsel yang dibelinya dari hasil menabung. (Kolase Tangkapan Layar Youtube Pratiwi Noviyanthi)
0 Komentar

AP (13), bocah asal Kota Cirebon belakangan ini viral di berbagai platform media sosial.

Pasalnya, AP dikabarkan mengalami depresi di usianya yang baru saja menginjak angka 13 tahun pada 12 Mei 2024 kemarin.

AP ini dikabarkan kecewa terhadap orang tuanya. Di mana, ibunya menjual handphone milik AP yang dibelinya sendiri dari hasil menabung.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Faktor ekonomi menjadi alasan sang ibu menjual HP milik anaknya tersebut.

Siti Anita pun mengaku terpaksa melakukan hal itu karena faktor ekonomi.

“AP awalnya sering melamun, saya tidak bisa mengontrol sepenuhnya karena punya anak tiga,” ungkapnya.

AP dulu normal, ketika ingin main bersama teman-temannya izin terlebih dahulu.

Di satu hari, pulang bermain, AP mengamuk, mungkin karena ponselnya ia jual. Kondisi itu bisa jadi faktor penyebab AP seperti sekarang ini. “AP itu anaknya tidak nakal, mungkin saat itu (ponsel dijual) kecewa, itu AP punya tabungan dibelikan ponsel terus saya jual, mungkin gak berani emosi ke saya jadi pelampiasannya seperti itu,” ungkapnya.

Anita menyampaikan, ia sudah mencoba mengobati AP, langkah awalnya melakukan pengobatan spiritual, karena ia mengaku tak mengerti penyebab AP seperti itu.

“Saya waktu itu belum ke pengobatan medis, setelah itu saya mecoba membawa AP ke rumah sakit, tapi belum ada kesembuhn juga hingga sekarang,” katanya.

Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT

Anita mengungkapkan alasannya menjual ponsel milik AP tersebut. “Saat itu saya bingung, keadaan saya tidak kerja, gak jualan. Suami waktu itu keadaan berbulan-bulan tidak memberi nafkah. Saya bingung. Ada barang itu (ponsel) saya jual buat makan sehari-hari,” ungkapnya dibarengi dengan tetesan air matanya.

“AP syok mungkin, itu hasil sendiri, jerih payah sendiri, saya jual. Tapi saya izin saat ingin menjual. Mamah pinjam ya A, nanti mamah balikin kalau punya uang,” ucap Anita.

Ia berharap, anaknya itu kembali sehat dan normal layaknya anak seusia AP.

“AP sembuh, bisa sekolah, main lagi layaknya kawan yang lain. Ke suami, cari uang yang rajin untuk kehidupan anak-anak. Suami baru berangkat lagi kerja keluar kota dua pekan lalu,” pungkasnya.

0 Komentar