Siapa Sosok Eksil Tragedi 1965, Orang Tua Angkat Bjorka di Warsawa?

Siapa Sosok Eksil Tragedi 1965, Orang Tua Angkat Bjorka di Warsawa?
Ibadah penghiburan atas meninggalnya Batara Ningrat Simatupang (sumber: sbsinews.com)
0 Komentar

BJORKA berbagi cerita lewat Twitter tentang seorang kakek yang sangat berpengaruh bagi dirinya. Bjorka sendiri adalah hacker yang membocorkan 1,3 miliar data registrasi SIM Card dan menjualnya di situs jual beli data ilegal breached.to.

“I just wanted to point out how easy it is for me to get into various doors due to a terrible data protection policy. primarily if it is managed by the government. i have a good indonesian friend in warsaw, and he told me a lot about how messed up indonesia is. i did this for him. (Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai celahkarena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah. saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. aku melakukan ini untuknya),” tulis Bjorka dalam akun Twitternya @bjorkanism, Sabtu (10/9/2022).

Dengan mengungkapkan dirinya memiliki teman di Warsawa, Polandia apakah lantas Bjorka membahayakan temannya dan dirinya sendiri? Tampaknya Bjorka yakin identitasnya tidak akan terendus.

Baca Juga:Menerka di Balik Nama BjorkaNah Ini Dia, Foto Profil yang Digunakan Bjorka Cover Album Bjork: Utopia

“Yea don’t try to track him down from the foreign ministry. because you won’t find anything. he is no longer recognized by Indonesia as a citizen because of the 1965 policy. Even though he is a very smart old man. (Ya jangan coba lacak dia dari kementerian luar negeri. karena Anda tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui oleh Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965. Meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar),” lanjutnya.

“Last year he just passed away. this old man has taken care of me since i was born. He wants to go back and do something with technology even though he sees how sad it is to be a habibie. He didn’t have time to do it until he finally died peacefully. (Tahun lalu dia baru saja meninggal. Orang tua ini telah merawat saya sejak saya lahir. Dia ingin kembali dan melakukan sesuatu dengan teknologi meskipun dia melihat betapa sedihnya menjadi seorang Habibie. Dia tidak punya waktu untuk melakukannya sampai akhirnya dia meninggal dengan tenang),” kata dia.

0 Komentar