Seruan Padjadjaran ‘Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis Beretika dan Bermartabat’

Seruan Padjadjaran 'Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis Beretika dan Bermartabat'
0 Komentar

GELOMBANG kritik terhadap Presiden Joko Widodo semakin meluas di sejumlah kampus Indonesia.

Setelah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Islam Indonesia, hingga Universitas Hasanuddin, Universitas Padjadjaran (Unpad) ikut bersuara. Mereka siap menggelar pembacaan “Seruan Padjadjaran” dengan tema “Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika dan Bermartabat.”

“Keluarga Besar civitas akademika Unpad akan menyampaikan pesan ini di Gerbang Utama Kampus Dipatiukur, Bandung pada Sabtu (3/2/2024) pukul 09.00 WIB,” ungkap undangan yang dikutip Jumat (2/2/2024).

Baca Juga:Terungkap Alasan Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Jadi Plt Menko Polhukam, Prabowo Subianto Banyak TugasPolisi Amankan 2.000 Batang 70 Kg Ganja Kering Siap Edar di Luas Lahan 2 Hektar, Jarak Tempuh 9 Jam Lokasi Perbukitan Terjal Curam di Empat Lawang

Civitas akademika dan alumni merasa memiliki kewajiban moral untuk mempertahankan integritas, etika, dan martabat di dalam bernegara.

Unpad menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi sosial, politik, dan hukum nasional menjelang Pemilu 2024. “Kami melihat adanya ketidakpatutan dalam bernegara, dengan adanya pelanggaran etika, dan pencederaan nilai-nilai fundamental demokrasi yang terkandung di dalam UUD 1945,” tambahnya.

Civitas akademika Unpad menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan menilai ketidaknetralan Presiden Jokowi saat ini jauh dari tugas kenegaraannya.

Mereka mengajak semua kalangan untuk bersama-sama mendorong Presiden Jokowi kembali kepada tugas pemerintahannya dengan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.

“Penyelenggaraan negara yang taat hukum dan bermartabat merupakan prioritas utama untuk dijunjung tinggi. Kepentingan politik tidak boleh mengenyampingkan dan menjadi panglima dalam menjalankan roda pemerintahan,” tegas mereka.

Seruan Padjadjaran ini rencananya akan dibacakan oleh guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni, menandakan dukungan yang luas dari seluruh elemen kampus. (*)

 

0 Komentar