Sepatunya Dikenal Sejak Hindia Belanda, Tomas Bata Datang ke Indonesia, Tutup Pabrik di Purwakarta

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta. FOTO/Dok PT Sepatu Bata
Pabrik sepatu Bata di Purwakarta. FOTO/Dok PT Sepatu Bata
0 Komentar

Jelang Ceko diduduki oleh tentara NAZI Jerman, menurut catatan Anthony Cekota dalam The Stormy Years of an Extraordinary Enterprise: Bata 1932 – 1945 (1985), Thomas John Bata tiba di Ceko. Dia datang untuk mengawasi persiapan pengiriman pekerja dan mesin ke Kanada karena hendak mendirikan pabrik di negara itu.

“Selama Perang Dunia II, Bata berikan sumbangsihnya dalam perang dengan membuat sepatu untuk prajurit, serta perlengkapan militer lain,” tulis Joyce Wilson dalam Canadian Book Review Annual (1990).

Setelah Perang Dunia II, setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pabrik bata di Indonesia menjadi sasaran “ambil-alih” pihak Republik dalam revolusi 1945. Menurut catatan Abdul Haris Nasution dalam Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Volume 1 (1978), “pabrik sepatu Bata di Kalibata dijadikan milik Republik.” Di mana pemerintah Republik mengawasi para buruhnya.

Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi

Pasca-1945, Bata dengan jargonnya “Pembikin Sepatu Terkenal di Dunia,” tak hanya membuat sepatu kulit yang terkesan formal, tapi juga sepatu olahraga. Sepatu senam, main tenis, bahkan basket. Menurut situs resminya, Bata menghasilkan 7 juta pasang alas kaki dalam setahun yang terdiri dari 400 model, baik sepatu, sepatu sandal, dan sandal. Bahan kulit, karet, maupun plastik.

Dulu, Bata tak hanya dipakai oleh warga Indonesia kebanyakan. Sukarno, menurut catatan Maulwi Saelan dalam bukunya Dari Revolusi ’45 sampai Kudeta ’66: kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa (2001), punya “3 Doos berisi 3 pasang sepatu olah raga Bata.”

Berpuluh tahun, sejak zaman kolonial, Bata sudah menyediakan sepatu untuk orang-orang Indonesia dengan harga yang relatif terjangkau. Belakangan, Bata kerap dikira produk asli Indonesia. Apalagi pernah ada pabrik Bata di Kalibata. Padahal, Bata adalah nama keluarga orang Ceko: Tomas Bata dan saudara-saudarinya. (*)

 

0 Komentar