Sempat Perbaiki Rem Saat Berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu, Polisi Periksa Mekanik Bus

Kondisi bangkai bus dan motor yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, J
Kondisi bangkai bus dan motor yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
0 Komentar

SATLANTAS Polres Subang, Jawa Barat, sedang menyelidiki kasus kecelakaan bus yang menyebabkan 11 orang tewas di Jalan Raya Palasari, Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024).

Setelah memeriksa berbagai saksi, kini Unit Gakkum Satlantas Polres Subang memeriksa mekanik. Mekanik tersebut sempat dipanggil oleh sopir untuk memperbaiki rem saat berkunjung ke wisata Gunung Tangkuban Perahu.

Saat di wisata Gunung Tangkuban Perahu, sopir bus meminta dicarikan mekanik kepada pengelola oleh-oleh langganannya di Subang, lalu pengelola oleh oleh merekomendasikan bengkel di Lembang untuk memperbaiki karena lokasi yang lebih dekat.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Menurut kepala mekanik, Yadi, pihaknya hanya diminta untuk menyetel rem oleh sopir. Setelah 15 menit melakukan penyetelan rem, pihaknya kembali ke bengkel.

“Saya hanya menerima laporan dan disuruh untuk mengecek dan memperbaikinya, tetapi itu pun bukan saya yang berangkat, melainkan pegawai saya yang ke lokasi. Mereka bilang memperbaiki rem, tetapi masalah ada informasi untuk ganti kendaraan saya tidak mengetahuinya,” kata Yadi di Polres Subang, Senin (13/5/2024).

Sementara itu, hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kecelakaan bus maut yang menewaskan sebelas penumpang bus dari SMK Lingga Kencana Depok. (*)

0 Komentar