Selamat Jalan Buya Syafii Maarif, Duka Wapres: Abah Merasa Sedih Kehilangan Tokoh Besar

Selamat Jalan Buya Syafii Maarif, Duka Wapres: Abah Merasa Sedih Kehilangan Tokoh Besar
Romo Paroki Gereja Katholik Kumetiran Yohanes Dwi Harsanto (kedua kanan) mendoakan almarhum BuyaÊAhmad Syafii Maarif saat prosesi penyemayaman di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/5/2022). Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, BuyaÊAhmad Syafii MaarifÊwafat pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
0 Komentar

WAKIL Presiden (Wapres RI) KH Ma’ruf Amin mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya cendekiawan muslim Buya Syafii Maarif.

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, Wapres sedih kehilagan tokoh perekat bangsa.

“Wapres mengucapkan bela sungkawa mendalam. Abah merasa sedih kehilangan tokoh besar sebagai perekat bangsa,” ucap Masduki, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga:Perusahaan Asing Hengkang dari Rusia, Vladimir Putin: Terima Kasih Tuhan, Kami akan Menempati Tempat MerekaKota Terbesar Kedua di Ukraina, Kharkiv Diserang Pasukan Rusia

Kata dia, Wapres kemungkinan tidak dapat melayat ke rumah duka, karena harus menghadiri acara Haul Syekh Nawawi Al Bantani di Tanara, Banten, Jumat ini.

Meski demikian, Masduki menyampaikan Wapres akan mengirimkan karangan bunga duka cita ke rumah duka.

Cendekiawan muslim yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

​​​​​Buya Syafii sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, sejak 14 Mei 2022 karena mengalami sesak napas.

Sebelumnya pada pada Maret 2022, Buya Syafii juga sempat dirawat rumah sakit yang sama karena mengalami serangan jantung ringan.

Kabar meninggalnya Buya Syafii Maarif itu duka mendalam bagi umat islam Indonesia. Wapres RI KH Ma’ruf Amin mengaku kehilangan tokoh perekat bangsa tersebut. (*)

0 Komentar