Selain Bali, Ada Indonesia di Mandalika

Selain Bali, Ada Indonesia di Mandalika
Sirkuit Mandalika saat difoto dari atas. (MotoGP.com)
0 Komentar

Jadi, jelas MotoGP Mandalika menjadi sarana promosi yang efektif dan strategis bagi Indonesia kepada dunia. Bukan hanya ditonton langsung puluhan ribu orang, MotoGP bakal menyedot perhatian sekitar 400 juta orang dari berbagai negara melalui sejumlah platform media.

Kita berharap Mandalika menjadi brand dan ikon baru bagi Indonesia. Dunia akan melihat Indonesia dari Mandalika. Sirkuit Mandalika diharapkan menjadi destinasi unggulan sport tourism Indonesia. Gelaran MotoGP Mandalika mengindikasikan bahwa Indonesia mampu sejajar dengan negara-negara tuan rumah ajang balap dengan kualitas sirkuit berstandar internasional. Terlebih lagi, Sirkuit Mandalika telah mengantongi kontrak 10 tahun dari Dorna Sport selaku promotor MotoGP.

Secara keseluruhan, rangkaian event di Sirkuit Mandalika akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan tersebut. Hal itu disebabkan konsumsi masyarakat meningkat, bisnis hotel dan restoran menggeliat, sektor penerbangan kebanjiran penumpang, serta sektor UMKM lokal bakal terangkat. Intinya, multiplier effect yang ditimbulkan bakal luar biasa, terutama dalam penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga:Hilang Ditelan Bumi, Eddy Tansil Legenda Penipu Rp1,3 TriliunBasarnas Evakuasi 12 Penumpang Kapal Mati Mesin di Perairan Wakatobi

Sukses gelaran MotoGP merefleksikan bahwa sektor pariwisata akan berkembang jika disinergikan dengan kegiatan lain. MotoGP adalah contoh gamblang betapa sport tourism yang dikemas secara profesional terbukti mampu mendatangkan wisatawan.

Indonesia beberapa kali mampu menyelenggarakan sejumlah event olahraga yang mampu mendukung sport tourism, mulai dari Tour de Singkarak, Tour de Flores, Asian Games, dan lain-lain. Selain olahraga, sektor pariwisata ju ga bisa disinergikan dengan gelaran mu sik seperti Java Jazz atau berbagai festival musik kelas dunia. In donesia pun tengah mengembangkan health tourism atau wisata kesehatan. Apa lagi kita sudah memiliki puluhan jari ngan rumah sakit yang terakreditasi inter nasional dan dokter spesialis yang mumpuni.

Sebagai tahap awal, pemerin tah mengembangkan KEK Kesehatan di Bali. Potensi di sektor wisata kesehatan luar biasa besar. Hal itu mengingat devisa yang dihamburkan oleh orang Indonesia yang berobat ke luar negeri mencapai Rp 161 triliun per tahun atau setara US$ 11,5 miliar per tahun. Indonesia harus mengoptimalkan potensi tersebut, agar bisa ikut menikmati kue pasar wisata kesehatan global yang pada tahun 2027 akan menembus US$ 270 miliar atau setara Rp 3.850 triliun.

0 Komentar