Sejarah Buruk Pemilu 2019: 849 Petugas KPPS Meninggal Dunia

Sejarah Buruk Pemilu 2019: 849 Petugas KPPS Meninggal Dunia
Jenazah Sukardji (59) anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 36 Kelurahan Dupak, Krembangan, Surabaya saat disemayamkan di rumah duka. Foto: Istimewa.
0 Komentar

PEMILU 2019 yang diikuti 193 juta pemilih menjadi salah satu memori buruk bagi Indonesia. Penyebabnya tidak lain karena hajatan lima tahunan ini harus memakan korban 894 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia.

Pemilu 2019 digelar secara serentak pada Rabu 17 April. Sebanyak 193 juta pemilih di seluruh pelosok negeri berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk melaksanakan hak politik mereka. Mereka harus memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota.

Ada 809.500 TPS yang dibuat untuk melaksanakan gelaran Pemilu 2019. Anggaran total pergelaran mencapai Rp24,8 triliun. Dunia mengakui bahwa Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum terbesar yang pernah digelar, dalam hal pemilihan presiden secara langsung.

Baca Juga:Dipicu Tanggul Sungai Wulan Jebol Rendam 38 Desa, Banjir 5 Hari Belum Surut, Jalan Nasional di Demak Lumpuh TotalMahasiswa Magang FH UKSW-UNDIP Respons Putusan DKPP: Pelanggaran Etika Tidak Bisa Merubah Keputusan MK

Meskipun dinilai sukses besar, Pemilu 2019 juga menyimpan sejarah kelam. Penyebabnya tak lain karena hajatan akbar ini menyebabkan 894 petugas KPPS meninggal dunia. Selain itu lebih dari 11 ribu petugas juga terkapar sakit karena kelelahan usai menjalankan tugas, yang harus dilakukan secara spartan dalam waktu lebih dari 24 jam!

“Desain Pemilu 2019 memang berat. Tahapan-tahapan Pemilu harus tepat waktu. Dan satu-satunya kegiatan yang tahapannya diatur ketat adalah Pemilu,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat itu, Arief Budiman dalam diskusi Silent Killer Pemilu Serentak 2019, di Jakarta pada Sabtu 27 April 2019.

Menurut dia, beban kerja yang sangat berat menjadi penyebab banyak petugas KPPS yang jatuh sakit, bahkan meninggal dunia.

“Ini yang banyak dijadikan diskusi publik tentang jumlah petugas yang meninggal dan petugas yang sakit. Kami sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kita,” kata Arief lagi dalam kesempatan lain, acara Refleksi Hasil Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 dan Persiapan Penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).

Ketika Pemilu 2019 digelar, Indonesia baru memiliki 29 provinsi. Pemilu digelar di 28 provinsi. Kalimantan Utara sebagai provinsi terbaru saat itu, belum mendapatkan kesempatan menggelar Pemilu. Korban sakit maupun meninggal tersebar di seluruh provinsi peserta, dengan jumlah korban terbanyak tercatat di Jawa Barat.

Isu Soal Racun

Tak urung tragedi kelam Pemilu 2019 diikuti berbagai isu miring. Isu yang banyak dimunculkan di media sosial adalah, kematian para petugas KPPS disebabkan karena racun.

0 Komentar