Sebut Indonesia, Joe Biden: Sudah Seharusnya Rusia Dikeluarkan dari G20

Sebut Indonesia, Joe Biden: Sudah Seharusnya Rusia Dikeluarkan dari G20
Presiden Joe Biden foto via Twitter @POTUS
0 Komentar

PRESIDEN AS Joe Biden berpandangan jika sudah seharusnya Rusia dikeluarkan dari G20. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan para pemimpin dunia di Brussel.

Pertemuan di Brussel, Belgia merupakan pertemuan AS bersama sekutunya dan NATO. Pertemuan yang digelar pada Kamis (24/3/2022) untuk membahas sanksi lanjutan terhadap Rusia.

“Jawaban saya adalah iya. Tergantung pada G20,” kata Joe Biden dilansir Reuters, saat ditanya apakah Rusia harus dikeluarkan dari G20.

Baca Juga:Provokasi Joe Biden ke Vladimir Putin, Emmanuel Macron: Jelas Kata-Kata yang Menambahkan Minyak ke ApiBiden Bertemu Pasukan AS di Polandia, Deklarasi Perang Dingin Baru

Bahkan Biden mengatakan jika negara-negara seperti Indonesia dan lainnya tidak setuju dengan dikeluarkannya Rusia dari G20 maka dalam pandangannya, Ukraina harus diizinkan untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

“Jika Indonesia dan negara lainnya tidak setuju, maka menurut pandangan saya kiranya perlu juga mengajak Ukraina untuk menghadiri pertemuan,” kata Biden.

Tahun 2022, Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh. Artinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan perhelatan yang dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022. Serah terima presidensi dari Italia, selaku Presidensi G20 2021 kepada Indonesia, sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.

Kemenlu sendiri sudah memberikan pernyataan terkait rencana hadirnya Rusia di KTT G20 di Bali.

“Perlu digarisbawahi, diplomasi Indonesia based on principal. Indonesia dalam mengetuai berbagai konferensi forum atau organisasi selalu berpegang teguh pada aturan rules of procedure dan presidensi yang berlaku, termasuk di G20, ” kata Staf Khusus untuk Penguatan Program-Program Prioritas Kemlu, Dian Triansyah Djani, Kamis (24/3/2022).

“Oleh karena itu, memang menjadi kewajiban untuk semua presiden G20 untuk mengundang semua anggotanya. Kita (Indonesia) akan terus melakukan tugas kita seperti halnya presidensi-presidensi sebelumnya.”

Puncak G20 sebenarnya akan berlangsung Oktober. Namun RI sendiri sudah mengirimkan undangan 22 Februari lalu. (*)

0 Komentar