Satu Nelayan Satu Sarjana, Dean Herdesviana: Peran Negara Harus Hadir

Satu Nelayan Satu Sarjana, Dean Herdesviana: Peran Negara Harus Hadir
Dean Herdesviana, Calon Legislator DPR RI dari Partai Perindo, Dapil Jabar 8, yang melibatkan Kota dan Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Indramayu.
0 Komentar

CALON Legislator DPR RI dari Partai Perindo, Dapil Jabar 8, yang melibatkan Kota dan Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Indramayu, Dean Herdesviana menilai pendidikan menjadi kunci dalam pemberantasan kemiskinan di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan di desa Bandengan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, di hadapan para istri nelayan berkumpul  saat mengikuti  seputar informasi pemilihan, mulai dari kapan pelaksanaan pemilu, siapa saja peserta pemilu, dan bagaimana menjadi pemilih cerdas, Senin (22/1).

“Penting untuk mencanangkan program satu nelayan satu sarjana,” kata Dean.

Peran negara hadir, lanjutnya, bagaimana agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mengakses pendidikan dengan baik.

Baca Juga:Waspada Strategi Propaganda Partisipatif, Ini AlasannyaDitanya Soal Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani: Masa? Ini Masih Kerja

Selain itu, Dean menyampaikan program seperti itu bisa diperluas di Indonesia. Ia akan mendorong pendidikan gratis mulai PAUD hingga SMA.

“Kami ingin mendorong satu keluarga miskin satu sarjana. Kalau itu bisa terwujud, maka saya percaya kemiskinan bisa diselesaikan,” katanya.

Dean optimistis untuk mewujudkan hal tersebut. Ia bilang yang terpenting adalah kemauan dan “strong leadership” dalam pengambilan keputusan.

“Anggaran negara harus dinaikkan dua kali lipat, sistem pemerintahan harus digital, dan korupsi harus diberantas. Kalau itu bisa, maka anggaran negara bisa dioptimalkan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” harapnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan sebanyak 1,85 juta mahasiswa lulus kuliah pada 2022 baik sarjana, sarjana terapan maupun diploma.

”Setiap tahun kita meluluskan sekitar 1,8 juta mahasiswa. Pada 2022 kita meluluskan 1.842.528 sarjana, sarjana terapan, dan vokasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu 8 Februari 2023.

Nizam menuturkan sebanyak 1,85 juta lulusan tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang kini berjumlah 4.523 perguruan tinggi.

Baca Juga:Koalisi Ganjar-Anies, Pengelabuan Politik?Menhub Buka-bukaan Soal Penyebab Tabrakan Kereta Api di Cicalengka

Ia mengatakan secara total saat ini di Indonesia terdapat 4.523 perguruan tinggi dengan 31.399 program studi yang diampu oleh 326.554 dosen dan mahasiswa yang mencapai 9,32 juta orang.

“Dari 9,32 juta mahasiswa itu, sebesar 48,23 persen di antaranya berasal dari perguruan tinggi swasta (PTS), 36,36 persen dari perguruan tinggi negeri (PTN), 2,11 persen perguruan tinggi kedinasan (PTK), dan 13,4 persen perguruan tinggi akademik (PTA),” katanya.

0 Komentar