Satgas Covid-19 Beijing Bawa Pasutri WNI ke Pusat Karantina

Satgas Covid-19 Beijing Bawa Pasutri WNI ke Pusat Karantina
Ambulans Satgas Covid-19 Kota Beijing, Tiongkok, menjemput warga yang tinggal di salah satu apartemen di Distrik Shunyi pada 13 Mei 2022 untuk dibawa ke pusat karantina terpadu setelah ada satu kontak dekat kasus positif. (Foto: Antara)
0 Komentar

SATGAS Covid-19 Beijing, Tiongkok membawa 2 warga negara Indonesia (WNI) ke pusat karantina, setelah tetangga di apartemen mereka dinyatakan positif. Gandhi Priambodo (47) dan istrinya, yang tinggal di Distrik Shunyi, harus menjalani karantina selama 10 hari sejak Jumat (13/5/2022) lalu.

“Tiba-tiba saya ditelepon dan dijemput mobil ambulans untuk dibawa ke pusat karantina ini,” katanya di Beijing, Sabtu (21/5/2022).

Petugas kepolisian menginformasikan bahwa seorang tetangga apartemennya merupakan kontak dekat dari pasien positif Covid-19 yang baru pulang dari Beijing.

Baca Juga:Banggar DPR Mulyadi: Banyak BUMN Rapornya Merah Tapi Masih Gampang Saja Pemerintah Loloskan Usulan PNMIngat, Capres Bukan Barang Dagangan

“Tamu yang berkunjung ke apartemen tetangga ini dinyatakan positif setelah pulang ke daerahnya. Padahal, saya sama sekali tidak bertemu dengan tamu itu, juga tetangga itu,” tuturnya.

Tahu-tahu dia bersama istri dan puluhan warga yang tinggal dalam satu lantai di apartemennya diciduk petugas lalu dibawa ke pusat karantina mandiri dengan menggunakan mobil ambulans dan menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari apartemennya.

Kompleks apartemen tersebut disegel sehingga tak seorang pun diperkenankan masuk, sedangkan penghuni apartemen tersebut dilarang keluar dan diwajibkan tes PCR setiap hari melalui mulut.

“Sepulang dari pusat karantina, kami masih diwajibkan karantina mandiri selama empat hari lagi di rumah,” kata Gandhi, yang merupakan seorang pengusaha itu.

Ia mengaku puas dengan pelayanan gratis yang diberikan selama berada di pusat karantina berupa tiga kali makan menu halal, jaringan WiFi, televisi, dan fasilitas lain yang mirip hotel berbintang di pinggiran Kota Beijing itu.

Setiap dua hari sekali dia dan penghuni pusat karantina diwajibkan melakukan tes PCR melalui hidung dan setiap hari melaporkan perkembangan suhu badan.

Otoritas kesehatan Tiongkok sampai saat ini masih memberlakukan kebijakan nol Covid-19 secara dinamis sehingga begitu ada kasus yang lebih dari tiga dalam satu hari diberlakukan penguncian wilayah (lockdown) dan tes PCR massal.

Baca Juga:Polisi Gagalkan Upaya Penyelundupan 8 Senpi Semi Otomatis Jenis UZI 40 Butir Amunisi Kaliber 9 Milimeter, Berikut FaktanyaMengungkap 8 Senpi Semi Otomatis Jenis Uzi Buatan Israel, Pistol Ini Diselundupkan di Minahasa

Terbaru, lima kampus perguruan tinggi di Distrik Fangshan, Beijing, dikenai lockdown sejak Kamis (19/5/2022) setelah 11 mahasiswa didapati positif Covid-19. (*)

0 Komentar