JIKA biasanya Merti Dusun atau saparan diperingati dengan kirab budaya, pentas reog, dan wayang kulit, namun Saparan di Kampung Grogol, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga ada yang berbeda.
Pasalnya merti dusun kali ini warga setempat juga bersyukur atas kembalinya sumber mata air di Sumur Wali.
Koordinator Latar Kalitan Teny Ardian menyebut, Sumur Wali, bagi warga Grogol merupakan pusat simbol budaya dan spiritual.
Baca Juga:Jokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan GerindraRapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada Prasangka
Sumber air di sumur tersebut beberapa waktu lalu sempat tidak mengalir hingga sumur pun menjadi kering.
Hal itu direspon oleh para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna dan Komunitas Latar Kalitan langsung bergerak untuk menyelamatkan sumber mata air Sumur Wali.
Mereka melakukan penanaman pohon dan secara berkala melakukan perawatan. Tak hanya itu, pagelaran Festival Sumur Wali juga rutin digelar setiap tahun.
“Festival Sumur Wali itu tujuannya mengajak bersama-sama untuk merawat dan menjaga alam yang ada di sekitar kita. Kami terus terang senang, air di Sumur Wali bisa kembali mengalir stabil,” kata Ardian, Senin (2/9/2024).
Menurutnya, butuh waktu sekira dua tahun agar air mengalir stabil. Selama ini, kalau kemarau sumur kering dan saat musim hujan baru ada air.
“Kalau kemarau ada dua sumber mata air yang kering. Sekarang sudah berangsur kembali ada airnya saat kemarau,” bebernya.
Seorang warga Grogol, Siswanto Entuk menyampaikan rasa syukur karena sumber air di Sumur Wali sudah kembali dan debitnya stabil.
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
“Setelah dilakukan pembersihan sumur dan Kali Grogol, airnya mengalir. Ada lumpur yang cukup tebal juga sehingga sempat menganggu mata air,” ungkapnya.
Setelah dilakukan pembersihan itu, kata Siswanto, sudah ada perubahan. Sehingga ukuran sumur juga berubah.
Menurutnya, penyebab sumber air sempat terhenti, ada banyak sebabnya. “Tapi yang terpenting sumber air kembali, sehingga bisa dimanfaatkan warga,” kata dia.
Diharapkan, dengan kembalinya sumber mata air di Sumur Wali bisa mendatangkan manfaat bagi warga di bidang perekonomian, selain manfaat spiritual yang menjadi ikon budaya di Grogol.