Sama-sama Tayang Jelang Pemilu, Sexy Killer 2019: Elite di Balik Tambang Batu Bara dan Dirty Vote Singgung Kecurangan Pemilu 2024

Sama-sama Tayang Jelang Pemilu, Sexy Killer 2019: Elite di Balik Tambang Batu Bara dan Dirty Vote Singgung Kecurangan Pemilu 2024
Sexy Killers. youtube.com
0 Komentar

“Dewan Pengawas RMAF menyadari keyakinan ideologis dari Watchdoc untuk sebuah organisasi media independen, penggunaan jurnalisme investigatifnya yang energik, pembuatan film dokumenter dan teknologi digital dalam upayanya mengubah lanskap media Indonesia.”

Watchdoc membagikan Ramon Magsaysay Award yang diterimanya itu di akun media sosial Twitter @watchdoc_ID. Penghargaan dikutip sebagai Nobel Prize untuk skala Asia. “Terima kasih atas dukungan dari kawan-kawan untuk Watchdoc,” cuitnya.

Dirty Vote singgung kecurangan Pemilu 2024

Sementara Dirty Vote mengungkap berbagai kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif yang mengarah dilakukan ke salah satu pasangan calon tertentu pada Pemilu 2024.

Baca Juga:Pembagian Bansos Ugal-ugalan Selama Pemilu 2024? Film Dirty Vote: Politisasi Bantuan Sosial Tembus Rp508 Triliun3 Sosok Artis Film Dokumenter Eksplanatori Dirty Vote: 24 Jam Tayang, Ditonton 3.726.150 Kali, Diikuti Lebih dari 38 Ribu Subscribers

Film ini menceritakan kisah Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang diduga mengerahkan lembaga negara untuk membantu kemenangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya.

Rentetan dugaan kecurangan dipaparkan tiga ahli hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari.

Pro kontra Dirty Vote

Pro kontra usai penayangan film itu pun bermunculan. Tim Kemenangan Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, mengatakan sebagian besar film adalah sesuatu yang bernada fitnah.

“Sebagian besar yang disampaikan film itu adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif dan sangat tidak ilmiah. Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film itu,“ kata Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran, Habiburokhman, di Media Center TKN Prabowo Gibran, Jalan Sriwijaya 1 Nomor 16, Jakarta Selatan, Minggu, 11 Februari 2024.

Ia merasa film itu memiliki tendensi dan keinginan untuk mendegradasi Pemilu 2024 dengan narasi yang menurutnya sangat dasar.

Menurut dia, rakyat juga paham pihak mana yang melakukan kecurangan serta Presiden Jokowi yang berkomitmen menegakkan demokrasi.

Sementara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin) dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengapresiasi film tersebut.

Baca Juga:Masa Tenang Bukan Masa Santai Petugas Pemilu, Simak Tips 5 Kombinasi Makanan IniHari Ini, PVMBG: Abu Vulkanik Gunung Semeru Setinggi 800 Meter

Menurut Juru Bicara Timnas Amin Iwan Tarigan, film tersebut menjadi sumber pengetahuan untuk masyarakat soal politik di Tanah Air.

“Film Dokumenter ini memberikan pendidikan kepada masyarakat bagaimana politisi kotor telah mempermainkan publik hanya untuk kepentingan golongan dan kelompok mereka,” kata Iwan melalui keterangan tertulis pada Ahad, 11 Februari 2024.

0 Komentar