Salatiga De Schoonste Stad van Midderi Java, Kota Terindah di Jawa Tengah

Foto Udara Daerah Gereja Katolik Roma antara 1920-1940 (Saat ini menjadi Gereja St. Paulus Miki di Jl. Diponeg
Foto Udara Daerah Gereja Katolik Roma antara 1920-1940 (Saat ini menjadi Gereja St. Paulus Miki di Jl. Diponegoro)
0 Komentar

KOTA Salatiga mendapat predikat sebagai kota terindah di Provinsi Jawa Tengah. Dikutip dari berbagai sumber, Senin (18/4/2022), julukan sebagai kota terindah di Jawa Tengah sudah disematkan sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda.

Kala itu Salatiga mendapat julukan De Schoonste Stad van Midderi Java yang berarti kota terindah di Jawa Tengah. Julukan ini disematkan karena berbagai faktor. Faktor paling dominan adalah pada kondisi alam yang begitu memesona.

Secara geografis, Kota Salatiga berada di lereng Gunung Merbabu. Lokasi ini membuat udara di Kota Salatiga sejuk, apalagi ada dua gunung lainnya, Gunung Merapi dan Ungaran. Keindahan alam Salatiga semakin lengkap dengan keberadaan danau alami yang bernama Rawa Pening. Selain dari sisi alam, keindahan Kota Salatiga juga terletak pada tata kota yang diatur sedemikian rupa dengan tujuan kenyamanan bagi penghuninya.

Baca Juga:4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai JebolIbu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa Hukum

Bahkan di masal kolonial Hindia Belanda, banyak orang Belanda yang memilih tinggal dan menetap di Kota Salatiga karena faktor keindahan dan kenyamanan tersebut. Pada pertengahan abad ke-19 dan memasuki abad ke-20, Kota Salatiga dikenal sebagai daerah perisitirahatan bagi para pejabat pemerintah kolonial maupun orang-orang Eropa lainnya yang berdomisili di Jawa saat itu.

Tidak heran jika di Kota Salatiga banyak dijumpai bangunan khas Eropa berupa rumah-rumah yang dulu pernah ditinggali oleh orang-orang Eropa. Beberapa bangunan bersejarah peninggalan Eropa masih kokoh berdiri, namun tidak sedikit yang kini tinggal kenangan saja. Beberapa  bangunan yang masih ada adalah Rumah Bupati kala itu yang digunakan sebagai pusat pemerintahan di masa kolonial.

Ada juga bangunan Baron van der Schoot-of Heeckeren (bangunan datar) yang masih digunakan berbagai aktivitas. Bangunan ini dalam bahasa lokal disebut sebagai Gedung Papak yang sekarang menjadi bagian dari bangunan Pemerintah Kota Salatiga.

Gerbang Tol Salatiga memiliki panorama yang indah untuk dilewati. Berlatar belakang Gunung Merbabu yang menjulang tinggi,  banyak orang yang menyamakan pemadangan yang ada di gerbang tol itu dengan pemandangan di Swiss yang identik dengan pemadangan alam pegunungan. (*)

0 Komentar