Saatnya Bubarkan Orde Reformasi, Kembalikan Ke Jaman Pak Harto Saja

Saatnya Bubarkan Orde Reformasi, Kembalikan Ke Jaman Pak Harto Saja
Heru Subagia
0 Komentar

Hanya menambah nilai derajat fisik bukan psikis . Kebutuhan akan ideologi dalam model – model pendidikan penguatan ideologi sudah dihilangkan . Pendidikan saat ini lebih condong dalam penyediaan kebutuhan fisik tanpa mempertimbangkan pasokan kebutuhan psikis ideologi berkelanjutan.

Sejarah kemudi reformasi yang berjalan dari tahun 1998 menuju tahun 2023 atau 24 tahun berjalan, penulis menumpahkan kekecewaan mendalam dan mengikrarkan sebuah usulan pemberontakan baru untuk menuntut orde reformasi ini segera dihentikan atau dilaksakan pembubaran dalam waktu tempo sesingkat singkatnya.

Orde Reformasi telah berubah dalam ruangan waktu dan tempat yang sangat suram dan sudah pada level darurat perubahan. Tugas reformasi untuk modernisasi peradaban dari kesempurnaan penyelenggaraan pemerintahan dan negara sudah jauh dari agenda awal reformasi.

Baca Juga:Berikan Arahan ke Peserta Apel Komandan Kesatuan, KSAD Dudung Abdurachman: TNI AD Harus Hadir di Tengah Kesulitan MasyarakatKunjungan JMSI Jabar, Ngatiyana: Kunci Perekonomian Cimahi Bisa Bertahan Ditengah Badai Pandemi

Di era reformasi saat ini tidak pernah mengalami jaman keemasan / the golden age. Indonesia justru semakin menambah hutang ,nyaris Rp 7000 T hutang LN di periode kedua Pemerintahan Jokowi. Padahal Indonesi harus melompat sebagai bagian dari 4 negara maju di dunia di tahun 2045. Tidak ada landasan kebijakan dan produk politik dan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Kondisi bangsa Indonesia masih nampak seperti 50 tahun ke belakang sejarah peradaban bangsa Jepang sangat miris sekali.

Indonesia semakin ditinggalkan dengan negara kain berkaitan perolehan prestasi kemajuan fisik/ pembangunan dan peradaban. Minim landmark atau tonggak -tonggak sejarah berkemajuan yang kokok dengan visi dan misi jelas , diciptakan bagi kemajuan negara.

Periode Reformasi sudah banyak terjadi kebocoran sistemik,berkaitan dengan infrastruktur pilar- pilar kebangsaan. Kontruksi bangunan reformasi dari massa ke massa,rezim ke rejim pemerintahan justru disalahgunakan.

Indonesia saat ini tidak mempunyai kiblat konstitusi dan rejim yang kuat dalam pengelolaan dan pengendalian keseluruhan aspek aspek berbangsa dan bernegara . Sistem dan bangunan infrastruktur politik yang berjalan dijadikan argumentasi debat elite untuk penyesuian kebutuhan dan kepentingan sektoral.

Rezim reformasi tidak mampu dalam basis dukungan peningkatan ketahanan ideologi. Bangsa Indonesia mengalami blunder pemahaman ideologi bernegara dan ideologi berbangsa. Indonesia berada dalam pusaran perang ideologi transnasional.

Kita berkutat perdebatan vertikal dan horisontal tamoa henti. Membuang jam produktifitas kerja masyarakat Indonesia. Lapisan masyarakat digiring untuk berbicara dan memperdebatkan Ideologi dan ancamannya bagi bangsa.

0 Komentar