Saat Letakkan Bunga di Pemakaman Militer Soviet di Warsawa, Duta Besar Rusia Sergey Andreev Disiram Cairan Warna Merah

Saat Letakkan Bunga di Pemakaman Militer Soviet di Warsawa, Duta Besar Rusia Sergey Andreev Disiram Cairan Warna Merah
Duta Besar Rusia Sergey Andreev dipukul dengan cat merah saat meletakkan bunga di peringatan perang Soviet di Polandia.
0 Komentar

DUTA Besar Rusia untuk Polandia Sergey Andreev disiram dengan cairan berwarna merah oleh orang-orang yang memprotes perang di Ukraina pada Senin (9/5/2022). Penyiraman ini terjadi ketika dia meletakkan bunga di Pemakaman Militer Soviet di Warsawa untuk menandai peringatan ke-77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman.

Rekaman video yang diposting di Twitter menunjukkan para pengunjuk rasa, beberapa dengan bendera Ukraina, mengelilingi delegasi Rusia dan meneriakkan “fasis” sebelum duta besar disiram dengan cairan merah. Andreev mengatakan bahwa dia dan timnya tidak terluka parah dalam insiden itu.

https://twitter.com/disclosetv/status/1523639419059974144?s=20&t=QLS_p4VELziEKGqxQ_PbaQ

Baca Juga:Adik Kandung Gus Dur, Lily Wahid Meninggal DuniaGoogle Indonesia Buka 34 Lowongan Kerja Minimal Lulusan S1

“Kami akan melakukan protes resmi. Ketika mereka merekomendasikan agar kami tidak mengadakan acara yang lebih besar, kami bertemu mereka di tengah jalan, kami tidak memperburuk situasi,” ujarnya.

Seorang pengunjuk rasa yang diwawancarai oleh TVN24 mengatakan, bahwa duta besar itu bagus ditutupi dengan warna merah. “Dengan sepenuh hati, kami bersama Mariupol,” katanya mengacu pada kota tenggara Ukraina yang hancur akibat perang.

Sebelum hari itu, lapor stasiun televisi TVN24, telah ditemukan kata-kata “Bunuh Putin” yang ditulis dengan warna biru dan kuning, warna bendera Ukraina, di sebuah monumen di pemakaman. Tulisan itu kemudian dihapus.

Lebih dari tiga juta orang Ukraina telah melarikan diri ke Polandia sejak perang dimulai pada 24 Februari. Polandia yang menjadi rumah dari serikat pekerja Solidaritas yang memainkan peran kunci dalam menjatuhkan komunisme di Eropa tengah dan timur ini telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Rusia dan merupakan pendukung sanksi keras atas invasi ke Ukraina. (*)

0 Komentar