Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS-K Pelaku Penembakan Massal d Moskow, Ini Alasannya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS-K Pelaku Penembakan Massal d Moskow, Ini Alasannya
Sekelompok orang melakukan serangan penembakan massal di sebuah gedung konser di Moskow, Rusia pada hari Jumat, 22 Maret 2024. Akibat insiden tersebut, 143 orang dilaporkan tewas dan 145 orang lainnya terluka. (Anadolu)
0 Komentar

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya yakin Ukraina, bersama dengan Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam serangan Moskow.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menanggapi tudingan tersebut di platform media sosial X. Ia menulis, “Klaim Rusia mengenai Barat dan Ukraina dalam serangan Balai Kota Crocus adalah omong kosong belaka.”

Kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan pada konferensi keamanan di Kyiv bahwa dia yakin pihak berwenang Rusia sebenarnya telah mengetahui persiapan serangan besar setidaknya sejak pertengahan Februari.

Baca Juga:Kebijakan Industri: Timur Atau Barat, Pembangunan Atau Perang?Mengapa Perguruan Tinggi di Indonesia Terjebak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang

Mengutip media Ukraina, Budanov mengatakan pihak berwenang memilih untuk tidak mengatakan apa-apa tentang itu karena mereka meremehkan skala serangan tersebut, atau agar dapat menyalahkan Ukraina dan mengambil tindakan lanjutan memecat para pejabat.

Setelah penembakan itu, seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan Washington telah memperingatkan Moskow dalam beberapa pekan terakhir tentang kemungkinan terjadinya serangan. (*)

0 Komentar