Rusia Hancurkan Gudang Amunisi di Pangkalan Udara Myrhorod di Poltava

Rusia Hancurkan Gudang Amunisi di Pangkalan Udara Myrhorod di Poltava
Pesawat tempur MiG-29 angkatan udara Ukraina dan sebuah helikopter Mi-8 juga hancur dalam serangan di pangkalan di wilayah Poltava
0 Komentar

PASUKAN Rusia telah menghancurkan gudang amunisi di Pangkalan Udara Myrhorod di Poltava, Ukraina, pada Sabtu 9 April 2022. Ini dilaporkan kantor berita Interfax mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Rusia juga mengklaim sebuah pesawat tempur MiG-29 angkatan udara Ukraina dan sebuah helikopter Mi-8 juga hancur dalam serangan di pangkalan di wilayah Poltava. Hal ini diungkapkan juru bicara kementerian Kemhan Rusia Igor Konashenkov.

Dia menambahkan bahwa gudang amunisi besar juga dihancurkan di dekat kota Novomoskovsk di wilayah timur tengah Dnipro.

Baca Juga:Segini Perkiraan Jumlah THR Jokowi dan Ma’ruf AminAksi Kekerasan Meningkat di Awal Ramadhan, Naftali Bennett: Kewaspadaan Maksimal di Tel Aviv

Konashenkov mengatakan dalam serangkaian serangan, pasukan Rusia total menghancurkan 85 target militer di Ukraina, termasuk dua pos komando, tiga peluncur roket, empat senjata artileri, serta gudang amunisi dan logistik.

“Sejak 24 Februari, pasukan Rusia telah menghancurkan 650 pesawat, termasuk jet dan helikopter, serta lebih dari 2.000 tank dan kendaraan lapis baja Ukraina,” kata Konashenkov, seperti dikutip Interfax.

Gubernur Poltava Dmytro Lunin mengatakan di media sosial, serangan Rusia menyebabkan dua orang luka dan kerusakan signifikan di Myrhorod. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Ini merupakan serangan besar kedua di Poltava setelah pada 2 April pasukan Rusia menghancurkan landasan pacu bandara serta depot bahan bakar di dekat pangkalan udara.

Ukraina pada hari ini meminta warga sipil di wilayah Luhansk timur untuk melarikan diri dari penembakan Rusi. Hal ini setelah para pejabat mengatakan sedikitnya 52 warga sipil yang mencoba mengungsi dengan kereta api dari wilayah tetangga tewas dalam serangan rudal.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari untuk apa yang disebutnya “operasi militer khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. (*)

0 Komentar