Rudiantara: Transformasi Dimulai dari Mindset

Rudiantara: Transformasi Dimulai dari Mindset
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (Sumber: Kominfo)
0 Komentar

DI era digital, transformasi penyampaian layanan sangat kentara. Berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut, tak terkecuali Netflix. Perusahaan media terkaya di dunia ini awalnya dikenal sebagai salah satu pembuat konten. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, mulai terjadi pergeseran dengan menciptakan konten original yang dapat dinikmati oleh semua orang.

Melalui transformasi digital, Netflix menyediakan layanan hiburan canggih dengan akses mudah ke lebih dari 220 juta pelanggannya sehingga mereka dapat menikmati menonton film melalui smartphone, tablet, atau laptop. Strategi bisnis ini diklaim mampu meningkatkan pendapatan Netflix hingga 30 kali lipat.

Implementasi transformasi digital pada akhirnya membawa banyak manfaat, baik secara internal maupun eksternal. Keuntungan eksternal adalah perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien, yang akan menimbulkan kepuasan pelanggan. Secara internal, akan meningkatkan tim, budaya perusahaan, dan produktivitas karyawan.

Baca Juga:Elon Musk Akuisisi Twitter Seharga Rp629 TriliunKarya Kritik Sosial Hannie Hananto Curi Perhatian Publik di Muffest+ 2022

Transformasi digital tidak dapat berjalan dengan baik jika kompetensi sumber daya manusia tidak ditingkatkan. Digitalisasi membutuhkan tingkat kemampuan beradaptasi dan daya tanggap yang tinggi. Karena kompleksitas masyarakat, proses pengembangan keterampilan menjadi tantangan bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia pada umumnya.

Hal ini sejalan dengan pandangan komisaris independen Indosat Ooredoo Hutchison dan CEO Netflix Indonesia Rudiantara. Dia mengatakan digital hanyalah alat, yang lebih penting adalah transformasi diri. “Kita harus memiliki pola pikir, berubah atau mati. Semuanya harus dimulai dari pola pikir untuk tumbuh, bertransformasi.”

Rudiantara mencontohkan bagaimana Indosat sebagai penyedia telekomunikasi berupaya membantu orang lain bertransformasi. “Ada perusahaan di luar Jawa yang membutuhkan komunikasi, internet, aplikasi dan lain sebagainya, jadi kami datang membantu mereka karena kami punya alatnya,” ujarnya.

Selain alat, memberikan pelatihan dan sesi pelatihan tentang transformasi digital kepada karyawan juga tidak kalah pentingnya. Dengan begitu, perusahaan akan mampu mengembangkan SDM dengan keahlian yang dibutuhkan. Selain itu, perusahaan juga harus menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan demikian, SDM dapat memberikan potensi terbaik bagi perusahaan untuk mampu menjawab tantangan bisnis dalam menghadirkan layanan dan produk yang lebih efektif dan efisien sekaligus mempercepat proses transformasi digitalnya. (*)

0 Komentar