RS Kilat

0 Komentar

BESOK pagi, tanggal 3 Februari, rumah sakit yang baru mulai dibangun seminggu lalu itu sudah bisa dioperasikan. Luasnya 2,5 hektar. Berkapasitas 1.300 tempat tidur.

Satunya lagi, 25 km dari yang pertama, juga mulai bisa dipakai lusa. Kapasitasnya 1.000 tempat tidur.

Inilah rumah sakit besar yang dibangun hanya dalam tujuh hari. Lokasinya di pinggiran kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.

Baca Juga:Rasio Utang Indonesia Lampaui Batas, Rizal Ramli Minta Pemerintah Stop Ugal-Ugalan Narik Utang Luar NegeriIsi Buku The Room Where It Happened: A White House Memoir Bikin Trump Nyaris Lengser

Wuhan adalah juga ”ibu kota” wabah virus Corona. Yang dimulai akhir Desember 2019. Yang sampai kemarin sudah membunuh 259 orang.

Berita baiknya: jumlah yang sembuh juga kian banyak. Sudah dua hari terakhir ini pertambahan yang sembuh lebih banyak dari pertambahan yang mati.

Sebelum itu yang mati selalu lebih banyak. Tapi tanggal 30 Januari lalu pertambahan yang meninggal 43 orang. Sedang yang sembuh 47 orang.

Sehari kemudian jumlah yang meninggal bertambah 46 orang. Sedang yang sembuh bertambah 72 orang.

Coba kita lihat hari ini: apakah tren positif seperti itu terus terjadi. Atau justru berbalik lagi.

Yang jelas, jumlah yang terjangkit bertambah luar biasa. Sudah melebihi 11.000 orang. Sudah jauh lebih besar dari yang terkena virus SARS 18 tahun lalu.

Memang ada yang mengkritik pembangunan rumah sakit darurat itu telat sekali. Tapi ada juga yang memuji: mana ada yang bisa membangun rumah sakit besar hanya dalam tujuh hari.

Baca Juga:UPDATE: Jumlah Korban Tewas Akibat Virus Corona di China Mencapai 304 OrangEvakuasi 245 WNI di Pusat Virus Corona, Ini Persiapan Batik Air

Semula banyak yang pesimistis rumah sakit itu bisa jadi tepat waktu. Ada juga yang mengatakan itu hanya omong besar.

Maka untuk memberikan optimisme, proses pembangunan rumah sakit ini disiarkan secara langsung. Yang bisa diikuti perkembangannya lewat live streaming. Dari atas lokasi. Menggunakan drone.

https://youtu.be/h0o1_JcKZeQ

Nama rumah sakit itu pun dibuat ”serem”. Yang satu diberi nama huoshenshan (Gunung Tuhan Api). Satunya lagi diberi nama Leishenshan (Gunung Tuhan Petir).

Nama-nama itu dianggap nama yang sakti untuk melawan virus Wuhan. Si Corona akan dilawan dengan Tuhannya gunung api dan Tuhannya gunung petir.

Lewat live streaming itulah seminggu lalu orang melihat lokasi tersebut masih berupa tanah kosong. Keesokan harinya lebih 100 belalai alat berat seperti menari di atasnya. Seperti penari balet kolosal yang meratakan tanah itu.

0 Komentar