Roti Gandum Sehat Sourdough, Penjabat Wali Kota Yasip Khasani: Ini Harus Dikembangkan

Rektor UKSW Salatiga, Intiyas Utami saat menunjukkan roti inovasi olahan gandum tropis. (Dok Prokompim Salatig
Rektor UKSW Salatiga, Intiyas Utami saat menunjukkan roti inovasi olahan gandum tropis. (Dok Prokompim Salatiga )
0 Komentar

PEMBUATAN roti sourdough merupakan desiminasi dari hasil penelitian Monika Rahardjo S.T., M.Si selaku dosen Teknologi Pangan FKIK UKSW. Roti yang bermanfaat kesehatan yakni rendah gluten dan memiliki indek glikemik yang rendah.

Dikutip dari laman FKIK UKSW, roti ini kaya akan serat, prebiotik, dan antioksidan. Yang menjadi ciri khas dari roti ini adalah memanfaatkan ragi alami atau liar, sehingga nantinya akan memberikan cita rasa yang sedikit asam dan manis.

Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Intiyas Utami membawa roti kualitas olahan gandum tropis saat audiensi dengan Penjabat Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani didampingi Sekda Salatiga, Wuri Pudjiastuti, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia

Ia mengungkapkan bahwa roti sourdough merupakan salah satu produk kewirausahaan yang ada di UKSW.

“Kami mempunyai produk roti gandum yang sehat. Jika diperkenankan, kami bisa juga ekspo di Pemkot, sehingga masyarakat luas bisa mengetahui bahwa ada makanan sehat dan jika masyarakat mau belajar membuatnya, kami juga terbuka,” ungkap Rektor Intiyas.

Penjabat Walikota Salatiga, Yasip Khasani mengaku tertarik dan sempat mencicipi roti yang dibawa oleh Rektor UKSW, Intiyas Utami. Dimana roti tersebut berasal dari inovasi olahan gandum tropis.

Menurutnya, rasa roti sourdough produk UKSW enak dan bisa dikenalkan ke masyarakat luas, termasuk anak-anak sekolah. Lebih lanjut disampaikannya, bahwa sudah saatnya mulai diberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa ada alternatif makanan yang mempunyai nilai gizi dan kalori yang bisa menggantikan nasi.

“Roti ini enak sekali. Cocok untuk pengganti nasi. Inovasi dan riset dari dosen progam studi teknologi pangan UKSW ini memang kami butuhkan dalam mengembangkan potensi olahan makanan pengganti nasi,” kata Yasip saat bertemu Intiyas.

“Ini bisa kita mulai dengan memberikan snack gratis terlebih dahulu untuk percobaan. Ini harus terus dikembangkan. Dan saya percaya UKSW sudah memulai untuk itu. Kerja sama kami dengan akademisi masih perlu kita perdalam lagi ke depan,” imbuh Penjabat Wali Kota Salatiga.

Yasip mengajak mahasiswa dari UKSW untuk ikut berperan aktif dalam membantu pembangunan di Salatiga, misalnya ikut membantu pendataan tentang warga masyarakat, angka stunting dan lainnya.

0 Komentar