Rekam Jejak Aksi Berdarah Klitih Marak di Yogyakarta

Rekam Jejak Aksi Berdarah Klitih Marak di Yogyakarta
Ilustrasi
0 Komentar

AKSI klitih kian marak di Yogyakarta. Tak jarang korban-korban yang menjadi sasaran pelaku klitih ini mengalami luka-luka bahkan hingga meninggal dunia. Aksi ini dilakukan pelaku dengan menggunakan sejumlah senjata tajam, seperti gir dan celurit.

Pada tahun 2022 ini Jogja Police Watch mencatat ada 12 aksi kejahatan jalanan yang dikenal dengan istilah klitih. Berikut beberapa kasus klitih yang pernah terjadi di Yogyakarta tahun ini yang dilansir beragam sumber, Sabtu (9/4/2022).

Korban Dipukul dengan Ikat Pinggang dan Tongkat

Aksi klitih menimpa BR dan KV. Kejadian bermula saat keduanya yang tengah berboncengan motor nyaris bertabrakan dengan pelaku. Ketika itu mereka dari Jalan Magelang berbelok kiri ke arah Jombor. Sampai di batas kota, BR merasa ada yang mengikuti. Tak lama, pelaku melempar helm ke arah KV. Ketika tiba di perempatan Selokan Mataram barulah para pelaku mengadang korban. Korban dipukul menggunakan ikat pinggang dan tongkat alumunium.

Baca Juga:Gigitan Paling Terkenal di Dunia, Dari Mana Asal Usul Merek “Apple”?Pengamanan Aksi Unjuk Rasa 11 April, Mahfud MD Minta Aparat Keamanan Tidak Lakukan Tindakan Kekerasan

Bersamaan dengan itu ada petugas yang sedang patroli, para pelaku pun langsung kabur mengendarai motor. Namun tak lama setelah itu polisi berhasil mengamankan para pelaku dengan barang barang bukti. Sementara para korban langsung dibawa ke RSA UGM.

Pelaku Pesta Miras

Pada dini hari di Jalan Godean KM 12 tepatnya di Bletuk, Sleman terjadi aksi klitih. Diketahui, para pelaku sehabis melakukan pesta miras lalu berkeliling naik motor secara rombongan. Ketika melintasi Jalan Godean, para pelaku berpapasan dengan korban yang sedang berboncengan dengan seorang anak.

Secara tak sengaja, rombongan pelaku dan korban saling menatap. Pelaku kemudian tersinggung dan putar balik mengejar korban, salah satu pelaku mengayunkan celurit hingga mengenai punggung kanan korban berinisial RDK dan mengenai perut kanan korban anak.

RDK mendapatkan lima jahitan, sementara korban anak mendapatkan empat jahitan. Korban kemudian melaporkan ke Polsek Godean. Polisi melakukan berbagai penyidikan hingga akhirnya berhasil mengidentifikasi kelima korban.

Peristiwa Jembatan Amarta

Kasus klitih terjadi di atas Jembatan Amarta di Jalan Kleringan, Gowongan. Saat itu korban bersama 10 orang temannya saling berboncengan motor. Rombongan ini berjalan dari arah Jalan Margo Utomo dan berhenti di atas jembatan guna menunggu rekannya yang tertinggal di belakang. Saat itulah tiba-tiba muncul rombongan pelaku dan meneriaki korban.

0 Komentar