Quo Vadis Kawasan Rebana Metropolitan

Quo Vadis Kawasan Rebana Metropolitan
Kepala Kampus Politeknik LP3I Aris Armunanto, SE. Ak., MM
0 Komentar

Pengembangan Kawasan Rebana didorong agar tidak secara eksklusif dipisahkan dalam kluster yang berjarak, area perkotaan atau industri harus mencakup 3 (tiga) fungsi live, work, dan play, agar tidak terjadi ketimpangan wilayah melalui dukungan aktivitas ekonomi.

Arti nama REBANA

Arti nama Rebana , Re diambil dari kata CiREbon, Ban diambil suku terakhir dari kata PatimBAN.  A diambil dari KertajAti. Dari akronim tersebut terdapat ketidakkonsistenan pengambilan suku kata, RE diambil suku kata ditengah , BAN diambil akhir suku kata dan A diambil ditengah-tengah, sehingga seolah-olah dipaksakan nama REBANA.

Dua akronim tidak mewakili wilayah nama Kabupaten/Kota penyangga, Patimban adalah nama desa di kecamatan Pusakanegara , Kabupaten Subang letak dari Pelabuhan Peti Kemas Patimban yang dikerjakan oleh konsorsium (Penta Ocean-Toyo-Rinkai-PP-Wika-Jakon Consortium) , sedangkan Kertajati adalah nama kecamatan di Kabupaten Majalengka yang kebetulan Bandar Internasional Jawa Barat terletak di kecamatan Kertajati.

Baca Juga:Kepala BMKG Ingatkan Perubahan Iklim Dapat Mengganggu Keadilan Akses Sumber Daya AirLetusan Gunung Marapi Sebabkan Hujan Abu Namun Warga Tetap Bertahan

Tidak memunculkan nama kawasan penyangga REBANA menim ulkan “ego sentris” masing-masing Kepala Daerah kawasan penyangga. Dari beberapa Kepala Daerah ada yang setuju dengan nama Cirebon Raya, dan ada yang setuju dengan nama Rebana Metropolitan. Dan para budayawan sepakat untuk aglomerasi Ciayumajakuning menjadi Cirebon Raya, apakah sudah tepat ?

Jika menelisik sejarah kewilayahan di jaman kekuasaan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, pada masa pemerintahannya, ia banyak menaklukkan daerah di Pulau Jawa untuk kepentingan politik dan menyebarkan ajaran Islam. Beberapa wilayah yang berhasil dikuasai adalah Banten, Sunda Kelapa, dan Rajagaluh.

Di  antara penamaan Kawasan Cirebon Raya atau Kawasan Rebana Metropolitan masing-masing Kepala Daerah saling berpendapat dan mewacanakan serta didukung dengan budayawan dan melihat sejarah kekuasaan Kesultanan Cirebon.

Yang berpendapat bahwa mereka bukan termasuk wilayah Cirebon Raya misal Majalengka, Kuningan atau Subang karena ada perbedaan suku, bahasa dan kultur di masyarakat. Dan penggunaan nama Rebana ada beberapa daerah merasa tidak terwakili karena hanya mewakili 3 wilayah Kabupaten/Kota.

Kalau melihat penamaan , mana yang paling bermakna untuk pembangunan seluruh wilayah kawasan penyangga yang melibatkan 7 Kabupaten dan Kota artinya nama apapun yang terpenting pembangunan kawasan harus melibatkan banyak unsur sehingga konsep pembangunan akan dirasakan dr level yang paling bawah sampai dengan level paling atas.

0 Komentar