Putra Sulung Bung Karno Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

Putra Sulung Bung Karno Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya
Mohammad Guntur Soekarnoputra
0 Komentar

MOHAMMAD Guntur Soekarnoputra menilai dokter Soeharto yang merupakan dokter pribadi Bung Karno dan Moh Hatta layak menjadi pahlawan nasional.

Kakak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menilai, jasa dokter Soeharto sangat besar. Terutama terhadap Proklamator RI Bung Karno.

Dukungan Guntur itu disampaikan dalam Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional yang diadakan secara hybrid, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga:Surya Paloh Punya 3 Kandidat Capres 2024Dokter Cerita Bumil 6 Bulan, Kehilangan Bayi Usai Mimpi Didatangi Nenek yang Urut Perutnya

“Saya sangat setuju sekali bahwa dokter Soeharto dijadikan pahlawan nasional. Saya mendukung penuh,” ucapnya.

Guntur menceritakan, dokter Soeharto merupakan sosok penting bagi Presiden Pertama RI Soekarno.

“Dokter Soeharto itu seorang yang berani pasang badan untuk keselamatan Bung Karno,” ungkap Guntur.

Dia menceritakan, saat Belanda datang lagi dengan membonceng sekutu, Soekarno adalah orang yang paling dicari dan akan dibunuh.

Karena itu, Bung Karno harus melakukan penyamaran dan selalu berpindah-pindah tempat.

Salah satu tempat yang paling aman buat Bung Karno adalah di kediamannya dokter Soeharto, di Jalan Kramat Raya, yang sekarang menjadi apotek.

“Di sana, Bung Karno menginap malam-malam dari kejaran NICA,” bebernya.

Sementara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ketika hubungan yang baik antara dokter Suharto dan tabib Sher serta beberapa petinggi sekutu membantu upaya menyelamatkan Bung Karno ketika mobilnya dicegat Tentara NICA dengan kepungan senjata.

Baca Juga:3 Pelaku Pengeroyokan Ketua Umum KNPI Ditangkap, Polisi: Dibayar Rp 1 Juta Per OrangFakta Sejarah Gunung Kawi yang Beraroma Mistis

“Ketika NICA gagal membunuh Bung Karno karena bantuan tentara sekutu yang berasal dari India, maka NICA melampiaskan kemarahannya dengan merusak mobil Bung Karno yang diperolehnya dari sumbangan dokter Suharto,” ujar Hasto.

Dalam acara tersebut, turut hadir mantan anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Samsuridjal Djauzi; Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Kemensos Murhardjani.

Lalu Guru Besar Ekonomi Prof Dorodjatun Kuntjorojakti; Guru Besar Ilmu Sejarah UGM Prof Djoko Suryo.

Juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto; serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (*)

0 Komentar