Punya Harta Rp 30 Miliar, Zulhas Disorot Publik Usai Dukung Penundaan Pemilu 2024

Punya Harta Rp 30 Miliar, Zulhas Disorot Publik Usai Dukung Penundaan Pemilu 2024
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat menyampaikan Pidato Kebudayaan dalam acara 'Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan bertajuk Indonesia Butuh Islam Tengah', di Auditorium Utama Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Januari 2022.
0 Komentar

Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan (Zulhas) disorot publik usai mendukung usulan penundaan Pemilu 2024. Sosok yang juga merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini diketahui memiliki nilai harta mencapai sekitar Rp 30 miliar. Harta kekayaan Zulhas diketahui dari laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang terakhir dilaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Maret 2021.

Berdasarkan laman elhkpn.kpk.go.id yang diakses delik.news pada Kamis (3/3/2022), harta kekayaan Zulhas terdiri dari tujuh aset tanah dan bangunan serta satu tanah di Jakarta Timur juga satu tanah di Bogor. Bila ditotal, aset tanah dan bangunan milik Zulhas mencapai Rp 12,985 miliar.

Zulhas juga memiliki dua kendaraan yakni mobil merk Toyota Alphard keluaran tahun 2009 senilai Rp 200 juta dan Toyota Alphard tahun 2019 senilai Rp 900 juta. Bila ditotal, nilai seluruhnya mencapai Rp 1,1 miliar.

Baca Juga:Luhut Binsar Pandjaitan Disebut ‘Dalang’ Wacana di Balik Wacana Penundaan Pemilu 2024, Ini Tanggapan Said DiduJejak Kerajaan Indraprashta dari Sarwadadi, Cimandung hingga Cirebon Girang

Zulhas turut memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 1,5 miliar, surat berharga dengan nilai Rp 4,990 miliar serta kas dengan total Rp 9,824 miliar. Dia diketahui tidak memiliki utang.

Bila dijumlahkan seluruhnya, maka total nilai harta kekayaan Zulhas mencapai Rp 30,4 miliar.

Diberitakan, Zulhas menyampaikan usulan terkait dengan penundaan Pemilu 2024. Dalam keterangan yang diterima Jumat (25/2/2022), PAN menjelaskan usulan itu didasari masalah pandemi wabah Covid-19, kondisi perekonomian belum stabil, dan situasi konflik global di antaranya invasi Rusia dengan Ukraina.

Zulhas juga menyoroti anggaran pemilu yang justru membengkak dari rencana efisiensi. Dia memandang anggaran itu lebih baik dikonsentrasikan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Terakhir, dia juga menekankan keberlangsungan program-program pembangunan nasional yang sebelumnya tertunda akibat pandemi Covid-19. (*)

0 Komentar