Publikasi Kebocoran Penyadapan Rahasia Soal Ukraina, Rusia Panggil Dubes Jerman untuk Moskow

Publikasi Kebocoran Penyadapan Rahasia Soal Ukraina, Rusia Panggil Dubes Jerman untuk Moskow
Anggota parlemen oposisi di Jerman mengatakan penyelidikan tidak akan dilakukan setelah beredarnya rekaman suara perwira militer senior yang membahas kemungkinan pengiriman rudal Taurus ke Ukraina.
0 Komentar

KEMENTERIAN Luar Negeri Rusia memanggil duta besar (dubes) Jerman untuk Moskow menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia tentara Jerman mengenai Ukraina. Demikian dilaporkan kantor berita Rusia pada Senin (4/3).

Sebelumnya pada hari Minggu (3/3) waktu setempat, pemerintah Jerman menuduh Rusia mencoba “mendestabilisasi” Jerman dengan menerbitkan rekaman tersebut di media sosial Rusia. Dalam rekaman itu, para tentara Jerman membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman.

“Duta Besar Jerman tiba di Kementerian Luar Negeri Rusia, dan dia dipanggil sehubungan dengan percakapan para perwira Jerman tentang Krimea yang dipublikasikan,” kata kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, seperti dikutip dari AFP, Senin (4/3).

Baca Juga:Situs Kemenko Diduga Diretas Promosi Judi SlotPenembakan Maut Kembali Terjadi di Amerika Serikat, 4 Orang Tewas di King City California

Saat tiba di kementerian di Moskow, dubes Jerman tersebut menolak menjawab pertanyaan para wartawan Rusia.

Rekaman pembicaraan berdurasi 38 menit antara para perwira Jerman tersebut diunggah pada Jumat malam waktu setempat lalu di media sosial Rusia.

Para perwira Jerman sedang membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman di Ukraina dan potensi dampaknya.

Topiknya termasuk mengarahkan rudal ke sasaran-sasaran seperti jembatan utama di atas selat Kerch yang menghubungkan daratan Rusia ke Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengkonfirmasi kepada AFP bahwa kementerian tersebut yakin percakapan di divisi angkatan udara itu telah “disadap”.

Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji akan melakukan penyelidikan penuh atas kebocoran tersebut. (*)

0 Komentar