Proses Pengukuran Lahan di Wadas, Polri: Tak Ada Kekerasan kepada Masyarakat

Proses Pengukuran Lahan di Wadas, Polri: Tak Ada Kekerasan kepada Masyarakat
Kepala Biro Penanganan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan
0 Komentar

KEPALA Biro Penanganan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, tidak ada aksi kekerasan dari anggota Polri kepada masyarakat saat proses pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022).

“Tidak ada terjadi kekerasan anggota Polri kepada masyarakat dan kegiatan tersebut berjalan lancar,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Rabu (9/2/2022).

Dikatakan Ramadhan, pihaknya sudah melakukan negosiasi kepada sejumlah warga baik yang setuju atau tidak setuju terhadap pembangunan itu.

Baca Juga:Istri AKP Novandi, ‘Selamat Jalan Sayangku’Fatimah Zahra-PSI, Wanita yang Tewas Bersama AKP Novandi di Mobil Camry

Pengamanan tersebut juga dilakukan dengan pendampingan untuk memastikan petugas tidak melakukan tindak kekerasan kepada warga.

Lebih lanjut, Ramadhan mengatakan ada sejumlah warga yang diamankan karena memprovokasi warga yang hendak diukur bidang tanahnya.

“Terhadap kelompok yang kontra dan memprovokasi warga yang akan diukur bidang tanahnya, Satgas Gakkum melakukan pengamanan,” ucapnya.

Terkait jumlah warga yang diamankan dalam pengamanan pengukuran lahan tersebut, Ramadhan tidak memerinci.

Akan tetapi, saat ini seluruh warga yang diamankan telah dikembalikan kepada pibak keluarganya.

“Saat ini beberapa warga yang diamankan karena sesuatu hal semua sudah dikembalikan semuanya kepada keluarganya,” tutur Ramadhan.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden penyerbuan aparat kepolisian tersebut dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.

Baca Juga:Omicron Ditemukan pada Rusa Ekor Putih di New York Memicu Kecemasan Varian BaruTradisi Arisan di Tengah Mata Uang Kripto

Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga yang menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan dan apabila ditambang berarti sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.

Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan, hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga, Selasa (8/2/2022).

Polda Jawa Tengah juga telah membenarkan ada sekitar 23 orang yang diamankan atas dugaan anarkistis. Mereka langsung digelandang ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi. (*)

0 Komentar