Pria Bersenjata Berkaos Lambang Swastika Tewaskan 15 Orang di Sekolah Rusia

Pria Bersenjata Berkaos Lambang Swastika Tewaskan 15 Orang di Sekolah Rusia
Amunisi yang digunakan oleh penyerang di sekolah di Izhevsk, yang menggunakan kata "Kebencian" dalam bahasa Rusia.
0 Komentar

SEORANG pria bersenjata yang mengenakan kaos dengan lambang swastika menewaskan 15 orang, termasuk 11 anak, dan melukai 24 lainnya dalam penembakan di sebuah sekolah di Kota Izhevsk, Ibu Kota Republik Udmurt, wilayah Ural, Rusia pada Senin, (26/9/2022). Pelaku kemudian bunuh diri setelah melakukan aksinya.

Pelaku, seorang pria berusia awal tiga puluhan yang diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai Artem Kazantsev, menewaskan dua penjaga keamanan dan kemudian melepaskan tembakan pada siswa dan guru di sekolah nomor 88 di Izhevsk, di mana ia pernah menjadi murid.

Komite Investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengatakan sedang mencari dugaan hubungan neo-Nazi yang dicurigai oleh pelaku.

Baca Juga:Penembakan di Sekolah Rusia, Penyerang Bunuh DiriFSB Amankan Staf Konsulat Jepang di Vladivostok, Konsul Diduga Lakukan Spionase

“Saat ini penyelidik… sedang melakukan pencarian di kediamannya dan mempelajari kepribadian penyerang, pandangannya dan lingkungan sekitarnya,” kata komite itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.

“Cek sedang dilakukan pada kepatuhannya terhadap pandangan neo-fasis dan ideologi Nazi.”

Penyelidik merilis video yang menunjukkan tubuh pria yang tergeletak di ruang kelas dengan furnitur dan kertas terbalik yang berserakan di lantai yang berlumuran darah. Dia berpakaian hitam, dengan swastika merah dalam lingkaran yang digambar di kaosnya.

Komite Investigasi mengatakan bahwa dari 24 orang yang terluka, semua kecuali dua adalah anak -anak.

Gubernur Regional Alexander Brechalov mengatakan penyerang telah terdaftar dengan fasilitas perawatan “psiko-neurologis”. Penyelidik mengatakan pria itu dipersenjatai dengan dua pistol dan pasokan amunisi yang besar.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin “sangat berduka” kematian. Dia menggambarkan insiden itu sebagai “tindakan teroris oleh seseorang yang tampaknya termasuk dalam organisasi atau kelompok neo-fasis”.

Dia mengatakan para dokter, psikolog, dan ahli bedah saraf telah dikirim atas perintah Putin ke lokasi penembakan di Izhevsk, sekira 970 km timur Moskow.

Baca Juga:Sebelum Ditembak Mati di Dekat Sumur Tua di Tengah Kebun Pisang, Jadi Buronan DN Aidit Kenakan Pakaian MenteriKetika Tokoh PKI Terbiasa Hidup Borjuis Lupa Diri Beli Rokok Bermerek di Blitar Selatan

Rusia telah melihat beberapa penembakan di sekolah dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Mei 2021, seorang pria bersenjata remaja menewaskan tujuh anak dan dua orang dewasa di kota Kazan. Pada September tahun lalu, seorang siswa yang dipersenjatai dengan senapan berburu menembak mati setidaknya enam orang di sebuah universitas di kota Ural Perm.

0 Komentar