Preman di Jawa Kuno

Preman di Jawa Kuno
Polisi dengan seorang bandit atau preman di Surabaya, sekira 1880. Foto: KITLV.
0 Komentar

Relief Candi

Dari berbagai sumber literasi yang dihimpun beritaradar.com, beberapa candi ditemukan memuat adegan kekerasan dapat dilihat di Candi Mendut, JawaTengah, bercorak Buddhis. Pada tangga masuk di sisi selatan candi peninggalan abad ke-9-10 M itu terdapat panil relief yang menggambarkan dua figur, salah satunya memegang gada/parang, sedangkan figur yang satunya memegang alat semacam perisai.

Di Jawa Timur, panil-panil relief yang menggambarkan kekerasan dapat dilihat pada Candi Surawana (Pare, Kediri), merupakan peninggalan sekitar abad ke-14 M, bercorak keagamaan Buddhis. Pada bagian kaki candi sisi utara terlihat relief yangmenggambarkan adegan kekerasan/perkelahian, yakni seorang tokoh sedang memilinkepala seseorang. Sementara pada Candi Rimbi di Bareng, Jombang, (peninggalan abadke-13-14 M), pada bagian kaki candi, di sisi selatan, terdapat gambar dua pria sedang berkelahi di tengah hutan dengan menggunakan kain cancut.

Fenomena masyarakat Jawa kuno tentang dunia kekerasan tidak terlepas dari kondisisosial, ekonomi, dan politik. Para penguasa pada masa itu sudah mengindahkan aturan-aturan dan nilai-nilai hidup yang harmonis berupa pandangan hidup berdasarkan kepercayaan/agama. Aturan-aturan tersebut disosialisasikan dengan cara pembuatan prasasti dan gambar-gambar pada relief candi yang sarat akan pesan-pesan moral danetika, sebagai tuntunan hidup manusia.

Baca Juga:Simbol Perlawanan, Logo KPK di Gedung Merah Putih Ditutup Kain Hitam1×24 Jam, Pria Bertato Pelaku Penusukan Santri Husnul Khotimah Tertangkap

Walaupun peraturan dengan segala sanksi hukum begitu kerasnya, bahkan desa-desa dalam wilayah kekuasaan kerajaan tertentu juga harus berperan aktif dalam menjaga ketertiban, tetapi masih sering terjadi tindak kekerasan. Apalagi jika penegakan hukum tidak diimbangi dengan disiplin dan dedikasi dari aparatur pemerintah beserta kesadaranseluruh masyarakatnya, niscaya tindak kekerasan masih sering terjadi di mana-mana, bahkan secara kualitas dan kuantitas semakin merebak di negeri ini. (*)

0 Komentar