BALAI Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis) memprediksi, banjir besar yang melanda 9 wilayah Kecamatan di Kabupaten Cirebon timur, akibat hujan yang cukup tinggi di hulu Kabupaten Kuningan. Hal itu ditambah dengan tata guna lahan yang menyebabkan run off meningkat atau berkurangnya daerah resapan air.
“Malam rabu itu hujan di Kabupaten Kuningan berlangsung sekitar 3 jam. Dan hujannya sangat deras. Sementara di Kabupaten Cirebon, saat itu hanya daerah Ciledug yang hujannya cukup lebat,” ungkap Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro, kepada wartawan, Rabu (6/3).
Atas hal itu, kata dia, pihaknya tahun ini akan melakukan normalisasi beberapa sungai limpas. Ada 4 sungai limpas yaitu Sungai Singaraja, Sungai Ciputih, Sungai Ciberes dan Sungai Cisanggarung yang akan di normalisasi.Rencananya, normalisasi akan dilakukan pada bulan Mei tahun ini.
Baca Juga:Mahfud MD Tegaskan Wacana Hak Angket di DPR Usut Kecurangan Pemilu 2024 Tak Bisa Makzulkan JokowiAwalnya Belum Ucapkan Selamat, Dewan Keamanan AS: Siap Bekerja Sama dengan Indonesia Jika Prabowo Menang Pilpres 2024
“Kita akan normalisasi empat sungai limpas itu. Bulan Mei tepatnya, saat kemarau tiba. Ini kan untuk mengantisipasi banjir pada tahun berikutnya,” katanya.
Memang, lanjut dia, sungai-sungai tersebut, belum lama ini sudah dilakukan normalisasi. Tercatat, Sungai Cijengkelok atau anak Sungai Cisanggarung, di normalisasi pada tahun kemarin, meskipun belum menyeluruh.
Lalu Sungai Ciberes, normalisasi dilakukan pada tahun 2021 dan 2023. Untuk sungai ciputih di normalisasi pernah di normalisasi tahun 2014 dan tahun 2015. Sementara Sungai Singaraja, normalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2017.
“Untuk normalisasi, kami pakai kegiatan swakelola operasional alat berat tahun anggaran 2024. Alokasi nilainya sekitar 2,33 miliar,” katanya.
Lebih lanjut ia menerangkan, saat ini normalisasi sungai limpas merupakan skala prioritas. Hal itu karena beberapa sungai limpas tersebut memang langganan banjir.
Tapi saat ini pihaknya sudah menyiapkan bahan banjiran dan mobil pompa banjir. Alat tersebut sudah stand by di kantor yang ada di Kecamatan Ciledug, termasuk kesiapan petugasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir di wilayah Kabupaten Cirebon terjadi sejak Selasa (5/3) malam. Banjir tersebut mengakibatkan 20 ribu lebih rumah di 9 kecamatan dan jalur Pantura Cirebon terendam.
Baca Juga:36 Desa 9 Kecamatan 20 Ribu Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Cirebon2 Warga Meninggal Dunia 83.000 Jiwa Terdampak Banjir Cirebon
Wilayah itu meliputi Kecamatan Waled, Pasaleman, Pangenan, Gebang, Karangwareng, Babakan, Ciledug dan Pabedilan, serta yang terbaru dilaporkan adalah Kecamatan Losari.(*)