Prabowo Subianto Banggakan Keberhasilan Pembangunan Era Orde Baru

Prabowo Subianto Banggakan Keberhasilan Pembangunan Era Orde Baru
Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, akhirnya memenuhi undangan dan hadir di depan para pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Kamis (4/1/2023).
0 Komentar

CALON presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri acara diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1). Dalam diskusi tersebut, Ketua Umum Gerindra itu membanggakan keberhasilan pembangunan pada era Orde Baru.

“Era Pak Harto ya. Jadi keberhasilan dan apa yang kita miliki banyak adalah harus diakui keberhasilan juga Pak Soeharto dengan kelebihan dan kekurangannya, tetapi tidak dapat dipungkiri begitu banyak prestasi kita di zaman itu, terutama di bidang ekonomi,” ujar Prabowo di Lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).

Meski demikian, Prabowo tidak menampik juga ada pembangunan di era pasca-Reformasi.

Baca Juga:Prabowo Subianto: Kebebasan Pers itu adalah Check and Balance, itu untuk Mengendalikan PenguasaPrabowo Subianto: Kesetaraan Gender Kuncinya Pendidikan

“Kemudian sesudah itu karena tuntutan demokratisasi, reformasi, dan sebagainya kita juga harus diakui terobosan dan keberhasilan ataupun apa yang dirintis oleh Pak Habibie walaupun sebentar, oleh Gus Dur, oleh Ibu Mega, oleh SBY, dan oleh Pak Jokowi,” paparnya.

“Jadi saya berpendapat bahwa semua sumbangan-sumbangan mereka itu menghasilkan suatu landasan yang kuat, suatu fondasi. Fondasi untuk kita bisa benar-benar take off menjadi negara makmur, negara modern, negara sejahtera,” kata Prabowo.

Dalam dialog dengan PWI itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis tidak cocok untuk Indonesia.

“Sistem ekonomi yang cocok untuk Indonesia menurut keyakinan saya adalah bukan sistem kapitalisme neo liberal, tetapi sistem ekonomi Pancasila,” kata Prabowo di kantor PWI Pusat, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).

Sistem ekonomi Pancasila, sebut Prabowo merupakan penggabungan terbaik dari sistem kapitalisme dan sistem sosialisme.

“Seharusnya kita anut adalah sistem ekonomi Pancasila yang berdasarkan UUD 1945 yang sudah sangat jelas cetak biru pembangunan bangsa,” paparnya.

Ia menerangkan, filosofi ekonomi Pancasila sudah sangat jelas tertuang dalam pasal 33 dan 34 UUD 1945.

Baca Juga:11 Januari, Mahkamah Internasional PBB Gelar Sidang Perdana Kasus Genosida Israel di Gaza2 Bom Meledak di Dekat Makam Jenderal Iran, 103 Orang Tewas

“Bahwa ekonomi Indonesia harus berazaskan kekeluargaan. Itu sudah sangat jelas,” ucapnya.

Sistem ekonomi Pancasila juga diyakini bisa menghantarkan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan sejati.

“Kemerdekaan sejati adalah tidak boleh ada kemiskinan, tidak boleh ada kelaparan, tidak boleh ada kurang gizi,” tandasnya. (*)

 

0 Komentar