Prabowo Subianto: Alutsista Barang Bekas Itu Menyesatkan Rakyat, Tidak Pantas Seorang Profesor Ngomong Begitu

Prabowo Subianto: Alutsista Barang Bekas Itu Menyesatkan Rakyat, Tidak Pantas Seorang Profesor Ngomong Begitu
Prabowo Subianto (tangkapan layar, Youtube KPU)
0 Komentar

SEJUMLAH prediksi pembahasan yang akan muncul dari debat pilpres putaran ketiga yang akan mengangkat tema “Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.” Debat yang akan dilakukan pada Minggu (7/1) malam akan menunjukkan arah visi misi dari masing-masing capres.

Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, siap menunjukkan data kepada capres nomor urut 1, Anies Baswedan, berkaitan dengan pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista).

Prabowo bersedia meluangkan waktu untuk menjelaskan soal kondisi pertahanan Indonesia. Hal itu disampaikan Prabowo menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang kerap menyebut alutsista barang bekas.

Baca Juga:Longsor di Lokasi Obyek Wisata Mata Air Aqua Cipondok Subang, 2 Warga Meninggal DuniaSentil Anies Baswedan, Prabowo Subianto: Ada yang Bicara Tanpa Data, Ambisi Menggebu-gebu Sehingga Tidak Obyektif

“Saya akan bawa data. Saya akan bawa data yang sebenar-sebenarnya. Jadi (alutsista) barang bekas itu menyesatkan rakyat. Itu tidak pantas seorang profesor ngomong begitu,” kata Prabowo dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Prabowo menilai, pernyataan alutsista barang bekas memperlihatkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak mengerti masalah pertahanan keamanan. “Dalam pertahanan alat-alat di mana pun adalah bekas tapi usianya masih muda,” ujarnya dalam debat capres.

Mengenai masalah di Laut China Selatan, Menteri Pertahanan ini menilai perlunya kekuatan pertahanan keamanan. Salah satunya dengan memperkuat platform patroli di Laut China Selatan.

“Kita perlu satelit. Untuk itu pertahanan harus kita bangun,” katanya dalam debat capres.

Sebelumnya, Anies menyebut, anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp 700 triliun digunakan untuk membeli alutsista bekas. Faktanya, anggaran Kemenhan tidak hanya untuk membeli alutsista bekas, melainkan untuk membeli alutsista baru dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri.

“Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alutsista bekas,” kata Anies dalam debat capres, Minggu (7/1).

Menurut data dari Kementerian Keuangan, anggaran Kementerian Pertahanan 2020-2024 mencapai Rp 692,92 triliun. Angka tertinggi pada 2022 yang mencapai Rp 150,44 triliun. (*)

0 Komentar