Polisi Telusuri Dugaan Penganiayaan hingga Santri Tewas di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor

Polisi Telusuri Dugaan Penganiayaan hingga Santri Tewas di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo Foto: Dok. Istimewa
0 Komentar

KAPOLRES Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo akan menelusuri dugaan penganiayaan yang menyebabkan seorang santri tewas di Ponpes Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur.

Penelusuran itu terkait curhatan seorang ibu bernama Soimah asal Palembang. Soimah sembari menangis mengadu ke pengacara Hotman Paris, menyampaikan anaknya yang berinisial AM (17), santri di sana diduga meninggal karena dianiaya.

“Sudah ditindaklanjuti ke pihak Gontor. Tadi malam sudah dlaksanakan pertemuan. Pihak Gontor kooperatif tentang  kejadian ini. Ini masih proses lidik (penyelidikan), progres akan kita sampaikan,” kata Catur, di kantornya, Senin (5/9).

Baca Juga:Santri yang Diduga Terlibat Kasus Penganiayaan Dikeluarkan dari Pondok Modern Darussalam GontorJeritan Soimah Mencari Keadilan atas Kematian Anaknya yang Nyantri di Pondok Pesantren Modern Gontor

Catur mengatakan dalam kasus ini, tidak ada laporan dari orang tua ke polsek dan polres. Namun meski demikian, institusinya tetap akan mengusut dan menelusuri hal itu.

“Belum ada laporan langsung. Baik itu di polres maupun polsek. Tetapi kemudian kami sudah ke lokasi. Pihak Gontor cukup kooperatif,” lanjut Catur.

Kasus ini mulai menuai sorotan saat Soimah curhat ke Hotman Paris bahwa anaknya meninggal dalam kondisi yang tidak wajar.

Dilansir dari akun instagram Soimah, ia menjelaskan pada 22 Agustus 2022 lalu, pukul 06.45 WIB anaknya bernama AM (17) meninggal dunia. Namun dia baru mendapatkan kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB.

“Meninggalnya itu 22 Agustus kemarin, meninggal pukul 06.45 tapi kami baru dikabari pukul 10.00 WIB, awalnya mereka mau bicara sama ayahnya,” katanya.

Soimah menduga putranya itu tewas karena dianiaya. Dia berharap kasus kematian anaknya dapat diusut tuntas. Dia pun menjelaskan alasan belum berani melaporkan ke polisi karena kasus ini bersangkutan dengan lembaga besar.

“Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar, jadi saya mohon bapak bantu kami,”kata dia.

Baca Juga:Soimah Mengadu Anaknya Meninggal Dunia di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Hotman Paris Minta Kapolda Jatim UsutUsai Drama Panjang, Surya Darmadi Bakal Jalani Sidang Perdana 8 September

Soimah juga menyebut ada kejanggalan kematian anaknya yakni saat dimakamkan ada darah di kain kafannya dan di ganti sebanyak dua kali.

“Sudah dimakamkan tapi ada kejanggalan pada kematian anak saya,”kata dia.

Sementara itu, Hotman Paris melalui akun instagramnya @hotmanparisofficial meminta Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta untuk segera mengusut kematian anak Soimah yang diduga karena dianiaya.

0 Komentar