Polisi Duga Satu Korban di Kalideres Sudah Meninggal Dunia Sejak Mei

Polisi Duga Satu Korban di Kalideres Sudah Meninggal Dunia Sejak Mei
Polisi mengavakuasi jenazah sekeluarga di Kalideres
0 Komentar

PENYIDIK Gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat mendapat temuan baru dalam kasus penemuan satu keluarga tewas di Kalideres. Polisi menduga salah satu korban Margaretha Gunawan sudah meninggal dunia sejak Mei 2022.

Hal itu menurut pihak kepolisian terungkap saat pihak keluarga mencoba menggadaikan rumah milik mereka ke satu koperasi simpan pinjam.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, temuan ini didapat setelah penyidik menemukan adanya upaya penggadaian rumah melalui mediator atas perintah Budiyanto kepada sebuah koperasi simpan pinjam. Lima orang termasuk petugas koperasi pun mendatangi rumah keluarga tersebut untuk proses pinjaman.

Baca Juga:Ferdy Sambo Sempat Bertingkah Janggal Saat Polisi Olah TKP Kasus Brigadir J di Duren TigaKapolri Perintahkan Segera Tangkap Mantan Satintelkam Polres Samarinda Ismail Bolong

“Koperasi tertarik mengingat rumah ini memiliki NJOP yang tinggi. Sedangkan simpan pinjam maksimal 50 persen pada saat 5 orang datang ke depan rumah kemudian sama-sama masuk ke dalam yang menjadi TKP,” kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Saat itu Budiyanto yang menerima langsung petugas koperasi. Namun, saat pintu rumah dibuka, para tamu mencium bau busuk. Budiyanto berdalih bahwa itu bersumber dari got yang belum dibersihkan.

“Kemudian ditanyakan ibu Reni (Margaretha) di mana? ‘Sedang tidur di dalam’. Pegawai koperasi mengajak diantar masuk ke kamar, begitu pintu kamar dibuka, menyeruak bau lebih busuk lagi,” kata Hengki.

Tanda tangan Margaretha tersebut dibutuhkan karena sertifikat rumah atas nama dirinya. Saat berada di dalam kamar, sempat Budiyanto melarang lampu kamar dinyalakan. Petugas koperasi pun menuruti permintaan itu. Lalu berusaha memegang Margaretha untuk membangunkannya.

Margaretha pun tidak kunjung bangun. Petugas koperasi merasa ada kejanggalan karena tubuh Margaretha terasa seperti gembur, tidak seperti layaknya orang normal yang tengah tertidur.

“Pegawai koperasi menghidupkan flash di handphone langsung teriak Allahu Akbar, ini sudah mayat,” jelas Hengki.

Petugas koperasi pun pergi dari rumah tersebut. Upaya penggadaian rumah pun batal. Setelah dicocokan dengan bukti-bukti maupun kesaksian lainnya, polisi menyakini jika keterangan pegawai koperasi benar adanya. (*)

 

0 Komentar