Poin-poin Penting Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres MK, Berikut Pernyataan Yusril Ihza Mahendra

Empat menteri yang menyampaikan kesaksian yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Harta
Empat menteri yang menyampaikan kesaksian yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. (instagram @airlanggahartarto_official)
0 Komentar

“Bansos lainnya adalah bantuan untuk gagal ginjal akut untuk 326 orang dengan nilai total Rp 17.520.000.000,” katanya.

Risma Jelaskan Alasan Bansos 2023 Tak Cair Januari-Ferbuari Seperti 2024

Risma memberi penjelasan mengapa bansos tahun 2023 tak dicairkan pada Januari-Februari seperti tahun 2024.

“Soal 6 tahun terakhir, terkait pelaksanaan di pencarian dana di Januari-Februari ajek, tapi di 2023 mengalami pengecualian karena ada koordinasi dengan perbankan, maksudnya bagaimana bu?” tanya Ketua MK Suhartoyo.

Baca Juga:Koalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?

Risma pun menjawab. Dia mengatakan awalnya Kemensos menemukan masalah pada penyerapan BLT yang kecil karena sulitnya masyarakat dalam melakukan pencairan.

“Setelah kita dalami, kenapa penyerapannya itu kecil. Ternyata ada yang daerah, misalnya kaya Aceh itu dia harus nyebrang kalau ngambil (BLT), karena gak ada ATM atau pos. Sehingga dia harus nyeberang,” kata Risma.

Dia mengatakan kesulitan dalam mengambil uang dari rekening bank itu membuat warga menunggu hingga akhir tahun. Bahkan, katanya, ada warga yang memilih tidak mengambil uang tersebut karena biaya ke bank lebih besar daripada duit bansosnya.

“Mereka itu yang diterima paling Rp 450 ribu tapi nyeberangnya bisa keluar biaya Rp 600 ribu. Sehingga kemudian Mereka nggak ambil atau diambil di akhir tahun,” sambungnya.

Dia juga menceritakan salah satu daerah di Bali yang tak ada ATM di kabupaten tersebut. Sehingga, katanya, masyarakat mengeluarkan biaya lebih untuk menyewa transportasi padahal BLT yang diterima tak sebanyak biaya transportasi tersebut.

Permasalahan itu kemudian membuat Kemensos melakukan pembahasan ulang soal pengiriman uang pada tahun 2023. Hal itu lah, katanya, yang membuat ada perbedaan jadwal pencairan.

“Itu yang kemudian kita rapat kan dengan Himbara, ada Pak Wamen datang untuk, bagaimana ini? Jadi kami pindah bank, yang bisa bank apa di situ,” ujarnya.

Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa

Risma menjelaskan pihaknya juga bekerja sama dengan PT Pos untuk menyalurkan BLT untuk mempersingkat proses pencairan. Dia mengatakan proses pembuatan rekening di bank butuh waktu.

“Proses bank butuh waktu 3 bulan untuk buka rekening sehingga untuk kami sampaikan kalau meninggal dan diganti istri atau anak gak bisa kita berhenti atau off, maka itu kami pilih PT Pos,” kata Risma.

0 Komentar