Pilih Maksimalkan Media Sosial, Caleg DPR Partai Amanat Nasional Optimis Lolos ke Senayan

Pilih Maksimalkan Media Sosial, Caleg DPR Partai Amanat Nasional Optimis Lolos ke Senayan
Caleg DPR Partai Amanat Nasional Dapil VIII Jawa Barat Heru Subagia mengunjungi redaksi delik.tv diterima Pimpinan Redaksi delik.tv Aris Armunanto. Jumat (2/2)
0 Komentar

Tingginya konsumsi media sosial di Indonesia ini tecermin dari hasil survei nasional yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023. Hasil survei ini menunjukkan, media sosial jadi salah satu media yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Tingkat konsumsi media sosial ini berada di kisaran 38 persen.

Tak heran, frekuensi penggunaan media sosial di tengah masyarakat pun relatif tinggi. Lebih dari 58 persen dari responden survei menyatakan, mereka sering menggunakan media sosial dalam sehari. Bahkan, sekitar seperempat dari seluruh responden menyatakan hampir setiap saat mengakses media sosial sehari-harinya. Namun, masih ada sekitar 14 persen dari warga yang mengaku belum tentu mengakses media sosial dalam sehari.

Tingginya konsumsi media sosial oleh masyarakat ini juga tecermin dari publikasi Digital 2022 dari We Are Social dan Hootsuite. Hingga Januari 2022, media sosial digunakan oleh 191,4 juta pengguna di Indonesia.

Baca Juga:Denny Indrayana Gugat Bali Almas Tsaqibbirru: Modus Pembungkaman Atas Kebebasan BerpendapatKPK Lidik Kasus Dugaan Korupsi Anak Perusahaan PT Telkom, PT Sigma Cipta Caraka

Rata-rata setiap hari, para pengguna media sosial ini menghabiskan 3 jam 17 menit di platform jejaring sosial. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2021, yaitu 170 juta pengguna aktif dengan rata-rata mereka menghabiskan 3 jam 14 menit di setiap hari.

Kuatnya pengaruh dari media sosial ini menunjukkan ruang di dunia digital makin terbuka sebagai medium untuk menggalang massa. Hal ini juga diperkuat dengan hasil survei Kompas yang menunjukkan ada sekitar 9,3 persen menjadikan berita daring sebagai sumber rujukan utama.

Tak ayal, tingkat penggunaan, baik media sosial maupun berita daring, jauh meninggalkan penggunaan media yang lebih konvensional, seperti radio (0,6 persen) dan media cetak (0,7 persen).

Sama halnya dengan aspek kehidupan lain, aspek politik juga turut dipengaruhi dengan perubahan lanskap media. Dengan makin ramai dan menguatnya peran dunia digital di kehidupan sehari-hari masyarakat, mau tak mau partai politik pun harus memanfaatkan ruang ini untuk menyampaikan pesan kepada konstituennya.

Urgensi bagi partai politik untuk hadir di ruang maya ini tampak dari hasil survei kali ini. Dari beberapa partai yang dianalisis, sebagian besar dari konstituennya menyatakan, media sosial jadi salah satu media yang paling sering dikonsumsi. Bahkan, tak sedikit partai yang konstituennya menjadikan media tersebut sebagai pilihan utama. (*)

0 Komentar