Pidato Kebangsaan Anies Baswedan Miskin Literasi Internasional

Pidato Kebangsaan Anies Baswedan Miskin Literasi Internasional
Anies Baswedan (Dokumentasi Partai Nasdem)
0 Komentar

DEKLARASI pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden dilakukan sore ini di JCC Senayan Jakarta oleh relawan. Anies menampilkan pidato kebangsaan sebagai tanda siap untuk bertarung di Pilpres 2024 yang merupakan gerakan masyarakat sipil (civil society) untuk mengembalikan hak-hak demokrasi dan konstitusional kepada pemiliknya, yaitu seluruh rakyat Indonesia.

Alumni UGM Heru Subagia menanggapi agenda politik Anies sore ini yang akan bertemu dengan para relawan, mengumumkan pencalonan diri dari tiga Partai Koalisi Perubahan dan menyampaikan pidato kebangsaan untuk para relawan.

“Isu yang menjadi latar belakang hanya menyoroti situasi negatif yang sedang dihadapi masyarakat bawah. Kemiskinan ,kesenjangan ekonomi, minimnya tenaga kerja. Isu ini dianggap basi ditengah upaya pemerintah mendorong kebangkitan ekonomi nasional,” ungkapnya, Rabu (2/11).

Baca Juga:Anies Baswedan: Kita Tidak Bisa Hanya Diam, Tuhan Tidak Mengubah Nasib Jika Tak IkhtiarRelawan IndonesiAnies Siap Menangkan Anies Baswedan Jadi Presiden

Eksplorasi isu, kata Heru, justru merendahkan diri atas kekuatan dan potensi negara besar yang dimiliki Indonesia. Masyarakat hanya diajak bernostalgia terjadinya perubahan ekonomi secara mendadak.

“Harusnya isu sosial dan ekonomi tersebut dikembangkan dalam ranah isu kreatif dan progresif. Masyarakat diajak berdialek dengan kondisi kekinian. Masyarakat harus diajak beradaptasi dengan derasnya perubahan dan letupan tidak terprediksi (disrupsi),” jelasnya.

Bagi Heru,  Anies akhirnya terjebak dalam ranah politik praktis dengan mendorong relawan dan undangan untuk memenangkan dan mendukung partai Nasdem. Anies berdalih jika dari inisiasi dan keberanian Nasdem Anies bisa dicalonkan capres.

“Komunikasi politik tersebut menjadi blunder politik karena Nasdem sendiri belum memenuhi presidential threshold . Nasdem harus merger dengan partai lain,” ungkapnya.

Dengan demikian pidato kebangsaan Anies, anggapan Heru, sudah cedera dan membentengi sendiri dari koalisi partai lain. Sanksi politik terberat yakni Anies hanya akan mendapapatkan dukungan kader Nasdem dan sulit bagi pemilih partai lain untuk pindah ke partai Nasdem. Nasdem salah satu partai dengan tingkat perpindaha atau volatilitas pemilih sangat tinggi.

Lebih lanjut, Heru memaparkan, sanksi kedua yakni partai lain akan memikirkan ulang untuk mendukung Anies. Anies mendeklarasikan dukungannya ke Nasdem dan bukannya menahan dulu sampai mendapatkan mitra koalisi. Partai lain beranggapan tidak ada coathtail effeck dengan mendukung Anies yabg jelas berpihak ke Nasdem.

0 Komentar