Pesawat Tempur Xian H-6 China Parkir Tak Jauh dari Pangkalan Udara TNI AU Indonesia

Pesawat Tempur Xian H-6 China Parkir Tak Jauh dari Pangkalan Udara TNI AU Indonesia
Xian H-6, pesawat pembom Tiongkok yang bisa serang Jakarta dengan sekali klik tombol. /STRAITS TIME/China Military
0 Komentar

TIONGKOK mengambil langkah serius dengan menyulap pulau-pulau di sekitar Laut China Selatan menjadi pangkalan militer dengan menempatkan sejumlah armada, termasuk pesawat Xian H-6.

Tak tanggung-tanggung, China bahkan dengan sengaja menempatkan pesawat Xian H-6 miliknya, tak jauh dari pangkalan udara TNI AU Indonesia.

Aksi China mengubah pulau-pulau di Laut China Selatan yang tak jauh dari Indonesia jadi pangkalan militernya, bahkan menjadi sorotan Komandan Angkatan Darat AS di Indo-Pasifik.

Baca Juga:Kedubes Inggris Pasang Bendera LGBT, Kemlu: Perwakilan Asing Agar Jaga dan Hormati Sensitivitas Nilai Budaya dan Agama yang Berlaku di IndonesiaTotal 2.439 Tentara Ukraina Menyerahkan Diri, Ini Janji Vladimir Putin

Dilansir delik.news dari Defence Security Asia, menurut Komandan Angkatan Darat AS di Indo-Pasifik Laksamana John C Aquilino, tindakan ‘bermusuhan’ Beijing bertentangan dengan jaminan Presiden China Xi Jinping bahwa hal itu tidak akan mengubah pulau-pulau buatan di Laut China Selatan menjadi benteng militer.

Tindakan Beijing dipandang sebagai upaya untuk memamerkan kekuatan militernya, kata jenderal militer AS itu.

“Selama 20 tahun, kami telah melihat peningkatan terbesar dalam kekuatan militer China sejak Perang Dunia II. Mereka telah meningkatkan kemampuan militer mereka hingga menyebabkan ketidakstabilan di kawasan itu,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.

Dia melakukan wawancara dengan pesawat patroli maritim Poseidon P-8A yang terbang di dekat pulau-pulau buatan China.

Selama penerbangan, pesawat MPA terus-menerus diperingatkan oleh China yang mengatakan telah memasuki wilayah udara China dan meminta mereka untuk meninggalkannya.

“China memiliki kedaulatan atas Kepulauan Spratly dan wilayah maritim di sekitarnya. Jauhi itu agar tidak terjadi kesalahan (misjudgement),” demikian peringatan pihak Tiongkok.

Pesawat P8-A Poseidon mengabaikan peringatan dari China dan melanjutkan penerbangannya.

Baca Juga:Achmad Yurianto Tutup Usia Karena Kanker UsusAchmad Yurianto Mantan Jubir Satgas Covid-19 Meninggal Dunia

“Kami adalah pesawat berdaulat AS yang melakukan kegiatan militer di luar wilayah udara negara mana pun,” kata pilot pesawat patroli maritim AS.

Joel Martinez, yang memimpin awak pesawat P8-A Poseidon, mengatakan ada beberapa insiden di mana jet tempur China terbang sangat dekat dan berbahaya dengan pesawat patroli maritim Amerika.

Pejabat Amerika mengatakan kepada China untuk mematuhi aturan penerbangan internasional.

Menurut Aquilino, peningkatan kemampuan militer China di Mischief Reef, Subi Reef dan Fiery Cross tampaknya telah selesai tetapi ada kemungkinan pekerjaan konstruksi akan diperluas ke daerah lain di sekitarnya.

0 Komentar