Pertarungan Intelijen Antara Rusia dan Barat Semakin Sengit

Pertarungan Intelijen Antara Rusia dan Barat Semakin Sengit
Spionase merupakan tindakan memata-matai seseorang, lembaga atau negara tertentu untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. (Ilustrasi.unsplash.com)
0 Komentar

Anggota-anggota unit itu juga diduga terlibat dalam upaya membebaskan para pemimpin pro-Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.

Unit ini tetap diawasi ketat oleh intelijen Barat.

Namun, melakukan penjagaan satu demi satu agen mata-mata adalah pekerjaan yang mahal. Ketika intelijen Barat di Rusia telah lama menjadi subjek pengawasan sepanjang waktu, para mata-mata Rusia di ibu kota negara-negara Barat, tidak.

“Semakin besar kehadirannya, semakin sukar untuk menutup apa yang mereka lakukan,” kata seorang pegawai AS kepada BBC.

Sekarang kondisinya telah berubah.

Baca Juga:Heboh Poliandri Wanita Cianjur, Bisa Jadi Ini PemicunyaAdakah Hubungan Nabi Sulaiman dengan Candi Borobudur?

Negara-negara Barat menegaskan, pengusiran pejabat-pejabat Rusia lebih dari sekedar simbol protes akan serangan ke Ukraina, tetapi juga menjadi strategi untuk melemahkan kapasitas intelijen Rusia untuk melakukan hal-hal yang buruk.

Orang Rusia telah “menertawakan” toleransi negara-negara Barat yang mengizinkan kehadiran mereka, kata seorang pejabat.

“Kami mencoba untuk menimbulkan kerugian pada Rusia dengan mereduksi kapabilitas serangan mereka dan kemampuan mereka yang dapat menimbulkan ancaman bagi negara tetangganya dan Barat,” kata seorang pejabat.

“Sejumlah negara Eropa telah mengambil tindakan untuk mengurangi kemampuan dinas intelijen Rusia di seluruh Eropa. Semua ini dirancang guna mengurangi ancaman mereka kepada kami.”

Beberapa negara diyakini telah diinfiltrasi mata-mata Rusia dalam jumlah besar.

Jerman, contohnya, telah mengusir 40 orang Rusia.

Namun, seorang pejabat intelijen Barat mengatakan, Jerman sebelumnya telah menampung lebih dari 100 perwira intelijen Rusia, bertindak seperti “kapal induk” dalam setiap operasi intelijen.

Lalu, mengapa Inggris tidak mengusir siapa pun? Pejabat Inggris mengatakan, mata-mata Rusia telah diusir setelah kasus serangan racun Salisbury.

Dan kini, satu-satunya mata-mata yang tersisa adalah petugas yang “dinyatakan” sebagai penghubung untuk kontak formal dengan Rusia. Gerak-gerik para penghubung itu pun disebut terus diawasi oleh badan intelijen Inggris, M15.

Baca Juga:“Pemula” di Kandidat Capres: Taktik Oligarki Sabotase PrabowoWisatawan Diduga Terseret Arus Bawah Laut, Sempat Minta Tolong Sebelum Digulung Ombak Besar di Pelabuhan Ratu

Sementara itu di Amerika Serikat, pengusiran paksa dilakukan berdasarkan hasil investigasi terhadap setiap individu.

“Semua ketetapan siapa yang diusir berdasarkan penyelidikan yang dikumpulkan FBI, berdasarkan apa yang mereka lakukan,” kata seorang pejabat AS.

Negara-negara Barat telah bekerja sama untuk memastikan, siapa pun yang diusir tidak bisa dengan mudah untuk mengajukan permohonan visa di negara lain.

0 Komentar