Pernyataan ISIS di Balik Serangan Bom Bunuh Diri Dekat Makam Jenderal Iran Soleimani, Siapa yang Diuntungkan?

Pernyataan ISIS di Balik Serangan Bom Bunuh Diri Dekat Makam Jenderal Iran Soleimani, Siapa yang Diuntungkan?
ISIS mengklaim serangan mematikan di peringatan Qassem Soleimani di Iran, 4 Januari 2024. Foto: Amaq/telegram/sm
0 Komentar

Soleimani menjadi target AS pada awal tahun 2000-an usai dirinya diketahui membantu mempersenjatai militan di Irak dengan bom pinggir jalan yang menewaskan dan melukai pasukan AS, bantuan ini meningkatkan popularitas dan profilnya di Iran.

Kemudian, dia menjadi seorang komandan perang terkenal, yang juga memiliki kekuatan politik cukup besar.

Kematiannya dalam serangan drone yang diluncurkan semasa pimpinan Donald Trump terjadi di tengah meningkatnya insiden pascapenarikan diri Washington dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.

Klaim ISIS Diamini Amerika Serikat

Baca Juga:Kemenag Gelar Devotion Experience Ajak Anak Muda Lebih Dekat dengan ReligiImbas Insiden KA Turangga vs Commuter Line Bandung Raya 8 Perjalanan KA Memutar di Wilayah Daop 3 Cirebon

Hari Kamis 4 Januari 2023 ditetapkan Iran sebagai  sebagai hari berkabung nasional. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang diyakini merupakan serangan militan paling mematikan di Iran sejak revolusi tahun 1979.

Namun, tak berselang lama,  kelompok ISIS mengklaim bahwa mereka merupakan dalang dari ledakan yang terjadi  di dekat makam Jenderal Iran Qasem Soleimani.

Dalam sebuah pernyataan di Telegram yang beredar, ISIS mengatakan dua anggotanya “mengaktifkan rompi bahan peledak” di antara kerumunan orang yang datang untuk menghormati Soleimani pada peringatan kematiannya.

ISIS menyampaikan klaim tersebut melalui salurannya di Telegram. Kelompok tersebut kemudian merilis gambar di outlet beritanya Amaq yang menunjukkan dua pria bertopeng, yang dikatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Laporan tersebut menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri pertama meledakkan sabuk bahan peledaknya di tengah kerumunan orang dan pelaku bom kedua memicu bahan peledaknya sekitar 20 menit kemudian.

ISIS menyebut para penyerangnya sebagai “Omar al-Muwahhid” dan “Sayfullah al-Mujahid”. Itu adalah nama umum yang membuat sulit untuk memastikan apakah penyerangnya adalah orang Iran atau orang asing.

Di Washington, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, pada Kamis (4/1) mengatakan “ISIS-K masih menjadi ancaman teroris yang nyata di kawasan itu.”

Baca Juga:Berikut 8 KA dari Wilayah Daop 5 Purwokerto yang Perjalanannya Memutar dari Bandung-Cikampek-KroyaData Lengkap Identitas Korban Insiden KA Turangga vs Commuter Line Bandung Raya

Kirby menyampaikan hal tersebut ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang klaim kelompok ISIS-K terhadap dua serangan bom bunuh diri yang menarget massa yang sedang memperingati empat tahun kematian seorang jenderal berpengaruh Iran, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020.

0 Komentar