Perjuangan Panjang Lawan Stunting, Teknologi Filter Air Nazava Jadi Solusi Sehat

Perjuangan Panjang Lawan Stunting, Teknologi Filter Air Nazava Jadi Solusi Sehat
Ketua Umum Lumbung Indonesia, Liena Mulyadi --
0 Komentar

PRESIDEN Joko “Jokowi” Widodo tahun lalu menetapkan tujuan besar untuk secara signifikan mengurangi prevalensi stunting dari 24,4 menjadi 14 persen anak-anak pada saat ia menyelesaikan masa jabatan keduanya pada tahun 2024.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Presiden pada pekan lalu mengatakan bahwa intervensi terhadap stunting akan dilakukan. menjadi salah satu prioritas belanja pemerintah pada tahun 2023.

Meskipun pemerintah belum mengungkapkan secara pasti berapa banyak dana yang akan dibelanjakan untuk upaya tersebut dan kegiatan spesifik apa yang akan disalurkan, masih belum diketahui apakah pemerintah benar-benar akan menggunakan dana tersebut, ekstra untuk mencapai target.

Baca Juga:Penelitian menunjukkan bahwa lubang ozon di Antartika semakin dalam pada pertengahan musim semiIHSG mengakhiri pekan perdagangan dengan sedikit penguatan

Stunting, atau tinggi badan yang rendah untuk usia seseorang, terjadi pada anak manusia yang menderita kekurangan gizi selama bertahun-tahun. Tentu saja, dampak stunting akan bertahan seumur hidup.

Pada tahun 2013, Survei Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan memperkirakan bahwa 9 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting karena Indonesia menghadapi tingginya tingkat kekurangan gizi.

Pada tahun 2020, saat dimulainya pandemi COVID-19, badan PBB untuk anak-anak UNICEF memperkirakan lebih dari 2 juta anak menderita wasting parah, dan stunting terjadi pada lebih dari 7 juta anak balita.

Dalam studi terbaru mengenai masalah ini, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan pada tahun 2021 menemukan bahwa dengan prevalensi stunting sebesar 24,4 persen, satu dari empat anak balita Indonesia mengalami stunting.

Dalam pidatonya untuk memulai masa jabatan keduanya pada tahun 2019, Jokowi menegaskan kembali visinya agar Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 dan menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia.

Pada tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan melebihi 300 juta jiwa, dan pendapatan per kapita diperkirakan akan mencapai US$23.000.

Presiden telah menetapkan pada awal pemerintahannya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu sektor prioritas yang diperlukan untuk mencapai tujuan visi tersebut.

Baca Juga:Filipina dan Australia memulai patroli laut dan udara di Laut Cina SelatanGanjar tampil ofensif jelang musim kampanye

Jika stunting pada anak tidak diatasi akan menjadi kemunduran besar bagi impian tersebut. Dalam keputusan yang dikeluarkan tahun lalu tentang percepatan penurunan stunting, Jokowi menargetkan penurunan angka stunting sebesar 10,4 persen dalam waktu kurang dari 2,5 tahun.

0 Komentar