Pada hari yang sama, Zuckerberg mem-posting esai sepanjang 1.418 kata berjudul “Komitmen Kami terhadap Komunitas Facebook”, yang tidak menyebutkan tindakan FTC hingga sepertiga dari esai tersebut, dan menggambarkan kesalahan seperti Beacon sebagai “sekumpulan kesalahan”.
Tur bencana VR
Minat Zuckerberg terhadap virtual reality (VR) telah ada sebelum keputusannya mengubah nama perusahaan Facebook menjadi Meta Platforms. Pada 9 Oktober 2017, dia dan seorang karyawan Facebook melakukan tur VR langsung di Puerto Riko segera setelah bencana Badai Maria. Aksi ini membuar Zuckerberg banyak dikecam di tengah penderitaan yang dialami warga Puerto Rico. Zuckerberg sekali lagi meminta maaf.
Skandal Cambridge Analytica
Pada 2018, terungkap bahwa Facebook telah mengizinkan aplikasi untuk mengambil sejumlah besar data dari akun pengguna dan teman-teman mereka tanpa pengawasan. Data tersebut dilaporkan digunakan untuk menargetkan pemilih selama kampanye presiden Amerika Serikat (AS) pada 2016 yang menghasilkan terpilihnya Donald Trump.
Baca Juga:Jokowi ‘Dijewer’ Petisi Bulaksumur, Caleg PAN Heru Subagia: Ledakan Moralitas Bangsa dan Politik Nasional yang Carut MarutCaleg Perindo Ajak Masyarakat Sinergi Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah
Zuckerberg kemudian meminta maaf melalui media dan mengatakan bahwa Facebook memiliki tanggung jawab untuk melindungi data penggunanya. Jika gagal, Zuckerberg mengatakan Facebook tidak pantas mendapatkan kesempatan untuk melayani masyarakat. (*)