Peringatan Keras! Kabareskrim: Beri Tahu ke Pengacara Kamaruddin, Jika Dia Punya Bukti, Bawa Ke Penyidik, Jangan Ngoceh di Media

Peringatan Keras! Kabareskrim: Beri Tahu ke Pengacara Kamaruddin, Jika Dia Punya Bukti, Bawa Ke Penyidik, Jangan Ngoceh di Media
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian
0 Komentar

DIREKTUR Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi tantang Kuasa Hukum Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak, agar tidak hanya berkoar-koar di media, namun jika punya bukti biar dibawa ke penyidik.

Andi Rian Djajadi dengan keras memperingatkan Kamarudin untuk tidak berkoar-koar di media mengenai kasus pembunuhan terhadap kliennya.

“Beri tahu ke pengacara Kamaruddin, kalau dia punya bukti, bawa ke penyidik; jangan ngoceh di media,” kata Andi saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat, 12 Agustus 2022.

Baca Juga:LPSK Terima Pengajuan Bharada E Sebagai Justice CollaboratorIrjen Ferdy Sambo Ditahan, Tidak Ada Perlindungan dari LPSK, Siapa yang Lindungi Putri Candrawathi?

Sebelumnya diberitakan, Kamaruddin mengaku mendapat informasi bahwa kliennya sebelum tewas ditembak sempat dibawa ke kantor Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan Markas Besar Polri untuk dianiaya.

“Ada juga informasi masuk ke saya, sebelum masuk ke Duren Tiga ini korban dibawa dulu ke Paminal Mabes Polri, makanya saya minta periska CCTV Mabes Polri, jangan sampai dicopoti semua, karena ada dugaan-dugaan penyiksaan itu,” kata Kamaruddin dalam acara yang dipandu Hotman Paris yang dikutip delik.news dari Youtube Metro TV.

https://www.youtube.com/watch?v=cdsi0hDJNgc

Bahkan, Kamaruddin mendapatkan informasi setiap sore di kantor Paminal Polri banyak yang minum minuman keras. Tak hanya itu, dia mendapatkan informasi ada alat penyiksaan di kantor itu.

“Di sana dan itu yang mengalami sudah banyak, yang mengadu ke saya, bahkan di sana ada minum keras, tiap sore minum minuman keras, nembak sana nembak sini, di [kantor Biro] Paminal itu. Kemudian di sana ada alat-alat diduga untuk penyiksaan seperti pematahan jari-jari dan sebagainya. Itu dialami oleh polisi lain yang mengadu ke saya,” ujarnya.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, berdasarkan hasil keterangan saksi termasuk yang 31 orang yang dimintai keterangan oleh Inspektorat Khusus, tidak ada yang mengarah ke sana.

“Semua CCTV yang ada di Mabes Polri sudah disita oleh penyidik dan masih dalam analisis Labfor,” ujarnya. (*)

0 Komentar