Perebutan Kekuasaan PKI-Musso di Madiun, Republik Soviet Indonesia

Perebutan Kekuasaan PKI-Musso di Madiun, Republik Soviet Indonesia
Musso atau Paul Mussotte. wikipedia.org
0 Komentar

Aidit yang kelak menjadi pucuk pimpinan PKI ini bahkan menuding ada peran pemerintahan Kabinet Hatta yang punya andil dalam insiden berdarah tersebut.

Kasus pembunuhan lainnya juga terjadi. Dalam Siliwangi Dari Masa ke Masa (1968) yang disusun Dinas Sejarah Angkatan Darat diungkapkan bahwa seorang perwira dari Divisi Panembahan Senopati bernama Kolonel Soetarto, ditemukan tewas di depan kediamannya di Solo.

Anehnya, terdapat lencana anggota Divisi Siliwangi di tempat kejadian perkara sehingga mulai muncul percik ketegangan di kalangan Angkatan Darat.

Baca Juga:Pakar Prediksi Kematian Ratu Elizabeth II Percepat Upaya Runtuhnya Persemakmuran InggrisPemilik Akun Ini Bersikukuh MSF Terkait Bjorka, Voltcyber_v2: Akun Saya Volt_Anonym Hilang, Ini Belum Berakhir

Bahkan, menurut Muhammad Dimjati dalam Sedjarah Perdjuangan Indonesia (1951), Divisi Panembahan Senopati dikatakan ikut membantu PKI/FDR.

Pemerintah pusat langsung bersikap dengan memerintahkan kesatuan-kesatuan TNI yang tidak terlibat adu domba untuk memulihkan keamanan di Surakarta dan sekitarnya. Operasi ini dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto.

Dalam buku Sedjarah Perdjuangan Nasional Indonesia (1966:131), A.H. Nasution menerangkan, terdapat setidaknya 5 tujuan dan rencana FDR/PKI dalam Peristiwa Madiun 1948:

  • Pasukan pro PKI Musso ditarik mudur dari pertempuran dan ditempatkan di lokasi yang strategis.
  • Madiun dijadikan tempat bergerilya untuk melanjutkan perjuangan.
  • Solo dijadikan “wild west” atau pengalih perhatian.
  • Selain tentara resmi, dibuat juga tentara-tentara ilegal.
  • Mengadakan demonstrasi besar-besaran, bahkan gunakan kekerasan jika diperlukan.

Dinukil dari Indonesia Merdeka karena Amerika? (2008) karya Frances Gouda, tanggal 18 September 1948, PKI bersama kelompok warok dari Ponorogo menentang pemerintahan RI yang saat itu berpusat di Yogyakarta.

PKI/FDR pimpinan Musso menguasai Madiun dan mendeklarasikan “Republik Soviet Indonesia”. Di Pati, Jawa Tengah, diproklamirkan pula hal serupa.

T. Friend dalam Indonesian Destinies (2003) menyebutkan, peristiwa Madiun 1948 menewaskan Gubernur Jawa Timur RM Suryo, dokter pro-kemerdekaan Moewardi, serta beberapa petugas polisi dan tokoh agama.

Hal ini membuat pemerintah RI bertindak tegas dan mengirimkan operasi penumpasan dimulai pada 20 September 1948 di bawah komando Kolonel A. H. Nasution. Selain mengatasi kisruh di Madiun, TNI juga harus menghadapi Belanda.

Baca Juga:Bukan Orang Israel Seperti Dugaan Sejumlah Orang, Pakar Polhukam: Ungkap Siapa Bjorka Sebenarnya Mudah10 Fakta Kasus Kebocoran Data Pribadi Era Jokowi

Melalui buku Peristiwa coup Berdarah P.K.I, September 1948 di Madiun (1967), terungkap bahwa tanggal 31 Oktober 1948, Musso ditembak mati saat lari tidak jauh dari Ponorogo.

0 Komentar