Pengganti Mahathir Mohamad: Keturunan Bugis dan Jawa

Pengganti Mahathir Mohamad: Keturunan Bugis dan Jawa
Muhyiddin Yassin (Net)
0 Komentar

“Saya menjunjung kasih di atas perkenan Yang di-Pertuan Agong dan ingin ucapkan terima kasih kepada semua yang memberi sokongan moral kepada saya. Kita telah pun beristiqamah untuk menyatakan syukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada saya,” ujarnya seperti dilansir Berita Harian Malaysia, kemarin.

“Saya diberi tahu bahwa seremoni pengambilan sumpah akan digelar dihadapan Yang di-Pertuan Agong (hari ini), pukul 10.30 waktu setempat. Insyaallah saya akan hadir di Istana Negara besok. Tolong doakan untuk masa depan yang lebih cerah bagi kita semua. Terima kasih, assalamualaikum,” pintanya.

Muhyiddin pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia (2009-2015). Muhyiddin adalah Ketua Umum Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu. Muhyiddin lahir 15 Mei 1947 (72 tahun), di Negara Bagian Muar, Malaysia. Ayahnya keturunan Bugis dan ibunya keturunan Jawa. Sebelumnya dia menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani. Ia juga merupakan bekas Menteri Besar Johor.

Baca Juga:Jubir Presiden: Malam Ini WNI yang Bekerja sebagai ABK Diamond Princess tiba di Bandara KertajatiIni Rencana Evakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess dari Bandara Kertajati hingga Pulau Sebaru

Muhyiddin meniti karier sebagai politisi dari partai Penguasa Malaysia, UMNO sejak berusia 31 tahun. Muhyiddin mendapat dukungan 36 anggota parlemen dari Partai Bersatu. Dukungan seluruh anggota Partai Bersatu ini mengejutkan, mengingat sebelumnya Partai Bersatu selalu menegaskan dukungan untuk Mahathir. Bahkan sebelumnya Partai Bersatu berhasil membujuk Mahathir untuk mencabut keputusannya mengundurkan diri sebagai Chairman partai ini.

Di bawah Muhyiddin, Partai Bersatu sebelumnya menyatakan keluar dari koalisi pemerintah Pakatan Harapan (PH) yang kemudian memicu pergolakan politik di Malaysia. Mereka lalu membentuk aliansi baru dengan kelompok oposisi yang tergabung dalam koalisi Barisan Nasional (BN) untuk membentuk pemerintahan baru.

Sementara itu, koalisi PH awalnya pada Rabu (26/2) lalu menyatakan akan mencalonkan Anwar Ibrahim, Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), sebagai kandidat PM baru. Namun pada kemarin pagi bergeser mendukung Mahathir yang tiba-tiba menawarkan diri menjadi kandidat PM Malaysia.

Mahathir mau menjadi PM kembali setelah mengetahui Muhyiddin didukung oposisi, termasuk Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Mahathir sebagai pendiri Partai Bersatu menegaskan, ia tak mendukung Muhyiddin dan enggan bekerja dengan UMNO yang disebutnya korup. (rmco)

0 Komentar