Pengaruh Wali Songo di Tanah Jawa: dari Padepokan, Wayang, dan Slametan

Pengaruh Wali Songo di Tanah Jawa: dari Padepokan, Wayang, dan Slametan
Masjid Sunan Kalijaga lokasinya berada di Desa Kadilangu, Demak, hanya beberapa meter di sebelah timur Kompleks Makam Sunan Kalijaga dan keluarganya di Kadilangu—makam istri dan ayahnya (Raden Wilotikto).
0 Komentar

KEDATANGAN Wali Songo ke tanah Jawa telah memengaruh sejarah kebudayaan Islam dan dampaknya masih dapat dirasakan hingga di masa kini. Mengutip buku Sejarah & Eksistensi Tasawuf di Kalimantan Barat (2019), Wali Songo merupakan sebutan bagi para ulama yang menyebarkan ajaran islam secara khusus di Jawa.

Secara umum, Wali Songo dimaknai sebagai Sembilan wali yang dianggap sebagai orang yang giat beribadah, dekat dengan Allah SWT, dan dibekali dengan kharamah yang tidak dimiliki oleh manusia biasa.

Nama-nama Wali Songo

Wali Songo terdiri dari Sembilan wali. Inilah nama-nama wali yang tersebar ke berbagai wilayah di Jawa:

• Syeikh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)

• Raden Rahmat (Sunan Ampel)

• Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)

• Raden Paku (Sunan Giri)

• Syarif Hidayatuhllah (Sunan Gunung Jati)

• Ja’far Shadiq (Sunan Kudus)

• Raden Muhammad Syarifudin (Sunan Drajat)

• Raden Syahid (Sunan Kalijaga)

• Raden Prawoto/Raden Umar Said (Sunan Muria)

Baca Juga:Sniper Ukraina Berjuluk ‘Arang’ Tebar Ancaman ke Operasi Militer Khusus RusiaSejak 27 Maret KSAL Yudo Berada di Pentagon, Apa yang Dibahas?

Melalui para wali tersebut, tanah Jawa mengalami islamisasi secara besar-besaran. Selanjutnya, pengaruh Islam menyebar ke berbagai wilayah luar Jawa. Bahkan, Sunan Giri pernah menginjakkan kaki ke Kalimantan untuk berdakwah.

Sejarah Kebudayaan Islam di Jawa.

Wali Songo menyebarkan ajaran Islam dengan proses sinkretis, yakni suatu metode yang dilakukan dengan memadukan beberapa paham atau aliran kepercayaan.

Melalui sinkretisme, terjadilah percampuran berbagai unsur kepercayaan atau paham dan menghasilkan suau aliran yang bersifat selaras dan seimbang. Jika menilik kondisi sebelum kedatangan Wali Songo, kondisi masyarakat Jawa telah didominasi oleh agama Hindu dan Budha dengan segala kebudayaannya.

Oleh karena itu, Wali Songo menggunakan metode sinkretis dalam penyebaran ajaran Islam, yakni dengan memadukan dua kebudayaan dan dua agama. Itulah mengapa masyarakat Jawa di masa itu lebih mudah menerima kehadiran agama Islam karena tidak menghilangkan kepercayaan lama secara drastis. Contoh sejarah kebudayaan Islam di masa wali songo yaitu sebagai berikut.

Padepokan

Padepokan-padepokan yang awalnya digunakan untuk bermukim para wiku dan cantrik dirombak menjadi tempat pembelajaran agama Islam. Misalnya seperti Sunan Kalijaga yang menggunakan wayang sebagai properti dakwahnya.

0 Komentar