Pengamat: Posisi Mendag Direshuffle Jika Pihak Kekuasaan Tidak Tunduk pada Penguasa dan Mafia Minyak Goreng

Pengamat: Posisi Mendag Direshuffle Jika Pihak Kekuasaan Tidak Tunduk pada Penguasa dan Mafia Minyak Goreng
Ilustrasi Minyak Goreng Langka di Minimarket/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Siewwy84
0 Komentar

PENGAMAT komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyatakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi sudah gagal dalam mengendalikan stok minyak goreng dan harganya. Termasuk tak berdaya terhadap mafia minyak goreng. 

“Permintaan maaf Mendag sebagai bukti ketidakberdayaan atas sepak terjang mafia minyak goreng. Sebagai menteri ia jelas lemah sehingga dapat dikendalikan mafia minyak goreng,” ujar Jamiluddin di Jakarta, Jumat, 18 Maret.

Karena itu, Jamiluddin menilai, Mendag sangat pantas di reshuffle dan diganti dengan orang yang lebih tegas menghadapi mafia migor.  “Presiden Joko Widodo harus mampu mencari sosok menteri yang kuat dari rongrongan mafia minyak goreng,” tegasnya.  

Baca Juga:Sempat Dikabarkan Hilang, Penyanyi Dina Mariana Ternyata Bukan Diculik, Suami Minta Maaf Sudah Bikin GaduhMungkinkah Vladimir Putin Gunakan Senjata Nuklir?

“Tapi masalahnya, adakah anak negeri yang kuat melawan mafia minyak goreng? Pertanyaan ini menjadi urgen mengingat mafia minyak goreng terkesan dekat dengan pihak-pihak yang merasa berkuasa,” sambung Jamiluddin. 

Menurut Jamiluddin, posisi mendag hanya bermanfaat di reshuffle bila pihak kekuasaan tidak tunduk kepada mafia minyak goreng. Bila tidak, kata dia, maka siapa pun yang akan menjadi mendag tidak akan berdaya menghadapi mafia minyak goreng.

“Jadi, yang urgen dilakukan presiden tentulah memutus kedekatan pihak-pihak yang merasa berkuasa dengan mafia minyak goreng,” katanya.  

Presiden, tambah Jamiluddin, harus juga mereshuffle pihak-pihak yang merasa berkuasa tersebut. Sebab hanya dengan memutus rantai hubungan mafia minyak goreng dengan pihak yang merasa berkuasa, mendag bisa mendatang dapat bekerja maksimal. “Tanpa itu, reshuffle mendag hanya sia-sia belaka,” kata Jamiluddin. (*)

0 Komentar