Pengamat: Kegiatan Intelijen Asing di KTT G20 Adalah Hal yang Biasa, Tapi Indonesia Harus Tetap Waspada

Pengamat: Kegiatan Intelijen Asing di KTT G20 Adalah Hal yang Biasa, Tapi Indonesia Harus Tetap Waspada
Barisan bendera negara-negara yang akan mengikuti KTT G20 2022 akan berlangsung di Bali pada 15-16 November mendatang (Foto: G20)
0 Komentar

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan hingga hari ini sebanyak 17 kepala negara terkonfirmasi akan menghadiri puncak KTT G20 di Nusa Dua, Badung, Bali. Dua di antaranya adalah Presiden Amerika Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping.

Adapun sejumlah kepala negara lainnya yang terkonfirmasi akan hadir di perhelatan akbar secara langsung lainnya adalah Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.

Luhut memastikan, walaupun Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan absen, langkah Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi sudah sangat tepat. Sebab, sebagai ketua, Jokowi telah melakukan fungsinya untuk mengkomunikasikan dan mencoba membuat perdamaian.

Baca Juga:Geledah di Kediaman Pemeran Wanita Kebaya Merah, Ada Kartu Kuning AH Jadi Pasien RSJ di SurabayaKerja Sama Dewan Pers-Polri, Perjanjian Perlindungan Kemerdekaan Pers

“Saya kira pertemuan nantinya, bilateral antara presiden Jokowi dan Biden dan presiden negara lain yang diatur dan dijembatani oleh Presiden Jokowi untuk menunjukkan suatu successfull leadership daripada presidensi G20 ini,” kata Luhut usai meninjau kesiapan Command Center Polda Bali, Kamis, 10 November 2022.

Soal ketidakhadiran Presiden Rusia pada puncak KTT G20 di Nusa Dua, Badung, Bali pada 15-16 November 2022 tersebut, Luhut menyatakan, pemerintah sudah mendapatkan pemberitahuan resmi.

“Saya kira sudah resmi diberitahu, Presiden Rusia (Vladimir Putin) tidak datang, tetapi diwakili oleh petingginya. Presiden sebagai ketua G20 sudah menyampaikan bertelepon juga dengan presiden Putin,” ujar Luhut.

Luhut memastikan keputusan Putin harus dihargai oleh Indonesia sebagai ketua G20 kali ini. “Ya mungkin ada kesibukan Presiden Putin di dalam negeri. Ya, kita juga harus hormati. Presiden tentu ingin mengakomodasi semua. Beliau berkomunikasi dengan semua leaders, tetapi itu yang terjadi dan itu yang terbaik untuk kita semua,” ujar dia.

Lebih jauh, ia memastikan bahwa persiapan Indonesia sebagai Presidensi G20 telah mencapai 100 persen baik dari sisi pengamanan, infrastruktur maupun aspek lainnya. “Saya kira apa yang kita lakukan ini one of the best. Mungkin the best ever in the history of G20,” kata Luhut.

Pernyataan Luhut tersebut disampaikan saat didampingi oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Dedy Prasetyo dan sejumlah pejabat tinggi Polri dan TNI lainnya di Command Center Polda Bali, di Denpasar.

0 Komentar