Pengakuan Palestina Sebagai Negara Pukulan Telak Bagi Zionis, Turki Siap Gunakan Semua Cara Tekan Israel

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
0 Komentar

MENTERI Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel. 

Saat berbicara pada KTT ke-15 Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Gambia, dia mengatakan pihaknya siap menggunakan semua cara yang ada untuk menekan Israel.

“Masyarakat kami mengharapkan hasil nyata dari pertemuan puncak ini,” kata dia. “Pengakuan atas Palestina oleh lebih banyak negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel.”

Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi

Fidan menyerukan negara-negara OKI untuk melakukan setiap upaya guna memastikan keanggotaan penuh Palestina di PBB. Turkiye juga akan memanfaatkan semua cara diplomatik agar Israel tidak dibiarkan tanpa hukuman.

Senada dengan Turkiye, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pidatonya di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Banjul, Gambia, pada Sabtu 4 Mei 2024, juga mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Ucapan Retno itu merujuk pada Inisiatif Perdamaian Arab dan keputusan OKI bahwa perdamaian dengan Israel hanya akan mungkin terjadi jika Israel mengakhiri pendudukannya atas Palestina.

“Keputusan tersebut memberikan pesan yang kuat kepada Israel bahwa tanpa kemerdekaan bagi Palestina, tidak akan ada hubungan diplomatik. Pesan dan keputusan itu harus dipertahankan,” kata Retno dalam transkrip pidatonya yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri RI.

Menurut Fidan, Turkiye pada 1 Mei 2024 sudah memutuskan untuk bergabung dengan Afrika Selatan menggugat Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Tel Aviv membela diri dengan mengatakan serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas telah menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya. Dalam serangan itu, Hamas menembakkan roket ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. 

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, dan melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk “menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera”. Menurut otoritas setempat, lebih dari 34.500 orang telah tewas di Jalur Gaza. (*)

 

0 Komentar